Buwas Diharapkan Dapat Mengungkap Mafia Impor Beras

Minggu, 23 September 2018 | 18:50 WIB
0
816
Buwas Diharapkan Dapat Mengungkap Mafia Impor Beras

Hiruk-pikuk impor beras, semakin panas. Dirut Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan dia tahu siapa-siapa saja mafia impor beras. Yaitu, orang-orang yang bercokol mencari keuntungan dari impor beras. Impor yang dilakukan dengan sesuka hati itu. Tanpa perhitungan.

Inilah salah satu yang dijelaskan secara lugas dan gamblang oleh mantan Kepala BNN itu. Tetapi, Buwas mengatakan dia tak bisa berbuat apa-apa karena bukan wewenang beliau. Dikatakannya, soal mafia impor beras itu adalah wewenang kepolisian dan instansi penegak hukum lainnya.

“Saya tahu, banyak mafia beras. Percuma saya menjadi polisi, masa enggak tahu mafia beras,” ujar Buwas di depan para wartawan, belum lama berselang.

Banyak pihak yang kemudian meradang dengan sikap Buwas menyampaikan kekesalannya secara terbuka. Nah, mengapa Buwas “go public”? Karena beliau tampaknya tak bisa lagi membiarkan impor beras berlanjut seperti tanpa batas.

Buwas merasa jengkel karena tidak ada lagi gudang yang bisa menampung beras impor. Dia bertambah berang setelah mendengar respon Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang mengatakan bahwa masalah gudang bukan urusan pemerintah. Sampai-sampai Pak Buwas menjawab singkat: “Matamu itu!”

Sejak keluar jawaban “Matamu itu” bermunculanlah reaksi dari berbagai pihak. Yang paling menarik adalah komentat defensif (bernada membela) yang disampaikan oleh politis Partai NasDem, Hamdhani, yang juga duduk sebagai anggota Komisi VI DPR. Menurut Hamdhani, sebaiknya gaduh impor beras diselesaikan di internal kabinet.

Kenapa Hamdhani defensif? Ada kemungkinan karena Mendag Enggar Lukita berasal dari NasDem. Dalam kericuhan ini, Pak Enggar menjadi sorotan. Sebab, impor beras termasuk dalam wewenang Mendag.

Ok. Apakah kejengkelan Pak Buwas terhadap Pak Enggar hanya gara-gara gudang? Kelihatannya lebih dari itu. Berbagai pihak menduga impor beras yang dianggap berlebihan sekarang ini terjadi karena permainan para mafia seperti yang disebutkan oleh Pak Buwas. Permainan yang dilakukan demi keuntungan pribadi atau kelompok.

Sangat patut diduga para mafia beras berkolaborasi dengan para oknum pejabat Kemendag. Agak-agak bisa tercium kepentingan pribadi dan kelompok yang memainkan impor beras.

Pak Buwas tegas mengatakan bahwa beliau tahu mafia-mafia itu. Sayangnya, Dirut Bulog ini belum mau menyebutkan nama-nama mafia tsb.

Publik berhak mengetahui siapa-siapa saja mafia impor beras itu. Pak Buwas “wajib” membeberkan informasi ini. Apalagi beliau mencap mereka sebagai mafia. Yang berarti mereka telah melakukan bisnis impor yang merugikan rakyat dan negara.

***