Klaim Prabowo Subianto mengenai kedekatannya dengan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) hanya akan dianggap sebagai ilusi atau bahkan delusi. Ini karena apa yang diucapkannya tidak sesuai dengan kenyataannya.
Pada Pilpres 2014 Prabowo misalnya mengklaim bahwa Gus Dur menyebut dirinya sebagai "berhati tulus". Gambar atau "meme" yang menyatakan klaim itu diulang-ulang oleh para pendukung dan timsesnya. Namun Faktanya umat tidak percaya dan pada Pilpres itu hasilnya Joko Widodo yang kalah populer menang telak.
Demikian juga pada Pilpres 2019 ini Prabowo mengaku dikenal sebagai "tukang pijit Gus Dur.
Sebagaimana diberitakan, akun Instagram resmi Gerindra mengunggah momen Prabowo berkunjung ke kediaman Sinta Nuriyah Wahid, Istri Gus Dur. Prabowo tampak disambut hangat oleh keluarga Gus Dur bahkan terlihat menjabat tangan Sinta yang duduk di atas kursi roda.
Dalam cuitannya itu Gerindra mengungkap kedekatan Prabowo Subianto dengan Gus Dur sejak berpangkat mayor. Saking dekatnya, demikian kata Gerindra, Gus Dur kerap mengundang Prabowo ke kamarnya sehingga di kalangan tokoh Nahdlatul Ulama Prabowo dikenal sebagai tukang pijit Gus Dur.
Selain membahas tentang kedekatannya disebutkan pula bahwa Prabowo sangat mengagumi sosok Gus Dur. Bagi Prabowo, Gus Dur merupakan sosok inspirasi yang berani bernegosiasi dan mengajarkan umat manusia tidak boleh membenci atau menyakiti.
Namun semua klaim itu, baik yang datang dari Gerindra maupun dari Prabowo langsung, menjadi semacam kebohongan publik, sebab pada kenyataannya tidak berpengaruh pada akar rumput Nahdliyin.
Seharusnya, klaim itu jika diyakini benar oleh akar rumput Nahdliyin, akan menjadi amunisi dahsyat dalam memenangkan Prabowo di kancah Pilpres. Kenyataannya malah sebaliknya, Prabowo mengalami kekalahan menyakitkan.
Sebaiknya Gerindra atau Prabowo berhenti mengklaim kedekatannya dengan Gus Dur, sebab hanya akan menjadi bahan tertawaan dan candaan publik.
Untuk mempengaruhi massa NU pun masih jauh dari harapan. Sebab, warga NU yang sangat menghormati sosok Kyai Ma'ruf Amin yang kini menjadi cawapres akan menjatuhan pada pasangan Jokowi-Maruf.
Pilpres 2019 sekarang ini Prabowo masih berani mengklaim diri sebagai 'tukang pijit Gus Dur', pada Pilpres 2024 Prabowo bakal sadar bahwa ternyata dirinya semata-mata hanya sahabat fiksi Gus Dur.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews