Dukungan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad kepada pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sungguh merupakan pukulan telak bagi PKS, HTI dan loyalis Prabowo Subianto. Malaysia yang kini dipimpin Mahathir sudah sejalan dan sepemikiran dalam memerangi terorisme global yang menyusp ke dalam berbagai organisasi lokal.
Kepastian dukungan pemimpin Malaysia berusia 93 tahun itu diperoleh setelah cawapres Ma'ruf Amin bersilaturahmi dengan Mahathir di kediaman resminya di Malaysia, Sabtu, 8 September 2018 lalu.
Silaturahmi kedua tokoh sepuh itu merupakan langkah keberkahan, bukan silaturahmi biasa. Keakraban kedua tokoh tersebut mencerminkan harapan seluruh umat menghadapi problem intoleran, radikalisme dan terosisme.
Wajarlah bila Mahathir mendukung penuh Jokowi-Ma'ruf, sehingga menjadi pukulan telak bagi PKS, HTI dan loyalis Prabowo Subianto dalam konstelasi politik Tanah Air menghadapi Pilpres 2019.
Dikutip Tribunnews, calon wakil presiden Kiai Ma'ruf Amin bertemu Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad di Malaysia, Sabtu (9/9/2018).
Rois Aam PBNU sekaligus Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) non aktif yang kini berstatus sebagai calon wakil presiden itu diundang Mahathir di kediaman pribadinya, di Mines Residence, Kembangan, Malaysia.
Ma'ruf menghaturkan dalam kesempatan itu menyampaikan ucapan selamat kepada Mahathir yang telah berhasil menjadi Perdana Menteri Malaysia menggantikan Najib Razak dan dilantik sebagai Perdana Menteri pada 9 Mei 2018 lalu.
Melalui keterangan tertulisnya, Ahad, 9 September 2018, Ma'ruf menjelaskan, Mahathir merupakan tokoh senior terkemuka baik di Asia maupun Internasional.
Mahathir menurut Ma'ruf sarat dengan pengalaman mumpuni dan nasionalisme yang sangat meyakinkan dalam dinamika politik ekonomi global.
Persaudaraan Malaysia dan Indonesia menurit dia akan semakin baik di era kepemimpinan Mahathir Mohamad.
Hal ini sudah dibuktikan oleh pilihan Mahathir yang menjadikan Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjungi setelah pelantikannya.
Ma'ruf Amin dipilih Joko Widodo sebagai cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2019. Dipilihnya kiyai berusia 75 tahun itu mengejutkan berbagai kalangan, mengingat sejumlah tokoh juga disebut-sebut layak mendampingi Joko Widodo sebagai capres petahana seperti Mahfud MD, Moeldoko, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, dan Romahurmuziy.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews