Masjid Cepat di Pengungsian Lombok

Selasa, 4 September 2018 | 17:12 WIB
0
663
Masjid Cepat di Pengungsian Lombok

Itulah hasil karya dan sumbangan dari Johari Zein Foundation. Menurut Joko Intarto, Public Relations Officer Johari Zein Foundation, banyak pihak yang mengulurkan tangan membantu korban gempa bumi di Lombok.

Bantuan berupa makanan, pakaian, hunian hingga program kesehatan, dan pendidikan. Johari Zein Foundation menyumbang masjid cepat. Masjid dengan ukuran 200 m2 itu diselesaikan dalam waktu 5 hari. Berkonstruksi besi dan baja ringan dengan dinding GRC.

Model pertama masjid cepat tersebut selesai dibangun hari ini. Bangunan berkonstruksi baja ringan tersebut berdiri di kompleks Ponpes Tahfidz di Dusun Orong Ramput, Desa Wedana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.

Ponpes ini menampung lebih dari 100 penghafal Al-Qur'an yang rata-rata masih anak-anak dan remaja. Saat gempa mengguncang Lombok Juli lalu, bangunan penpes itu rata dengan tanah. Hanya tersisa bangunan masjidnya saja.

Itu puntinggal bangunan utama dengan kondisi yang cukup rawan. Akhirnya masjid tersebut berubah menjadi tempat pengungsian satu-satunya. Semua kegiatan berpusat di sana. “Masjid itu juga menjadi gudang untuk menyimpan kitab-kitab, klinik, dan dapur umum,” ujarnya.

Untuk membangun masjid cepat, lanjut Joko Intarto, Johari Zein Foundation mendatangkan petugas khusus, dari perusahaan pembangun konstruksi baja di Kota Bandung. “Total 8 orang berikut “peralatan perangnya”, lengkap,” jelasnya.

Menurutnya, hari pertama digunakan untuk memetakan lokasi masjid, membersihkan lahan dan merancang konstruksi. Hari kedua mulai membangun rangka. Hari ketiga memasang atap dan dinding. Hari kelima, bangunan diserahterimakan.

“Meski belum 100 persen selesai, pada hari keempat masjid sudah bisa digunakan,” ujar Joko Intarto kepada Pepnews.com. Ia menjelaskan, masjid cepat sebenarnya hanya solusi tempat ibadah yang sifatnya sementara. Meski demikian, konstruksi masjid cepat bersifat permanen.

“Bisa dikembangkan dan digunakan untuk tujuan lainnya, bila masjid yang sebenarnya telah berdiri,” ungkap Joko Intarto. Johari Zein Foundation menargetkan bisa membantu korban gempa di Lombok dengan 99 masjid di 17 lokasi.

Sangat menginspirasi. Johari Zein Foundation adalah yayasan sosial yang didirikan Johari Zein, pemilik perusahaan jasa kurir nasional JNE. “JZF fokus pada pembangunan sumber daya manusia Islami dengan membangun masjid dan pesantren tahfidz,” katanya.

Dalam rencana kerjanya, JZF akan membangun 99 masjid dan ponpes tahfidz di seluruh dunia. Utamanya di Indonesia. Saat ini telah berdiri masjid dan penpes di beberapa daerah seperti Tangerang, Makassar, dan sebagainya.

Menurut Joko Intarto, tim distribusi “Bantuan dari Langit”, sudah sejak beberapa minggu lalu berada di Lombok. Tim ini menamakan diri sebagai “Bantuan dari Langit”. “Karena mereka menamakannya begitu,” ungkap Joko Intarto. Mereka, para pejuang kemanusiaan dari Johari Zein Foundation. Mereka bekerja keras mendistribusikan sumbangan yang tak ada putusnya.

“Saya berangkat bertiga. Bersama Mas Eddy Tatto dan Mas Moh Bahrun. Semoga ada manfaat yang bisa kami berikan, selama dua hari di bekas lokasi gempa: Senin - Selasa.Lombok... Salam alaika...,” pesan Joko Intarto.

Johari Zein Foundation adalah yayasan sosial yang didirikan Johari Zein, owner perusahaan jasa kurir nasional JNE. PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) melayani masyarakat dalam urusan jasa kepabeanan (import) atas kiriman peka waktu melalui gudang Rush Handling.

Kecepatan dan kehandalan layanan yang konsisten dan bertanggung jawab telah membuat kredibilitas JNE semakin tinggi di mata pelanggan maupun mitra kerja. Kinerja JNE semakin tumbuh juga berkembang di kalangan dunia usaha maupun masyarakat Indonesia.

Perkembangan dunia usaha dan gaya hidup masyarakat membuat permintaan penanganan kiriman import peka semakin berkembang. Tak hanya mencakup paket kecil dan dokumen, tetapi merambah pada penanganan transportasi, logistik, serta distribusi.

Peluang yang terus tumbuh ini mendorong JNE untuk terus memperluas jaringannya ke seluruh kota besar di Indonesia. Saat ini titik-titik layanan JNE telah mencapai diatas 6.000 lokasi dan masih terus bertambah, dengan jumlah karyawan lebih dari 40.000 orang.

Lebih dari 150 lokasi JNE telah terhubungkan dengan sistem komunikasi on-line, dikawal oleh sistem dan akses situs informasi yang efektif serta efisien bagi konsumen dalam upaya mengetahui status terkini pengiriman paket atau dokumen.

JNE mengedepankan sumber daya manusia (SDM) sekaligus teknologi sebagai bagian dari pengembangan. Dari mesin X-Ray, GPS, hingga alat komunikasi satelit. Kehandalan dan komitmen JNE ini terbukti dengan diraihnya berbagai bentuk penghargaan serta sertifikasi ISO 9001:2008 atas sistem manajemen mutu.

PT Tiki JNE didirikan pada 26 November 1990 oleh H. Soeprapto Suparno. Perusahaan, ini dirintis sebagai sebuah divisi dari PT Citra van Titipan Kilat (TiKi) untuk mengurusi jaringan kurir internasional.

Bermula dengan delapan orang dan kapital Rp 100 juta, JNE memulai kegiatan usahanya yang terpusat pada penanganan kegiatan kepabeanan, import kiriman barang, dokumen, dana pengantarannya dari luar negeri ke Indonesia.

Pada 1991, JNE memperluas jaringan internasionalnya dengan bergabung sebagai anggota Asosiasi Perusahaan-Perusahaan Kurir beberapa negara Asia (ACCA) yang bermarkas di Hongkong yang kemudian memberi kesempatan kepada JNE untuk mengembangkan wilayah antaran sampai ke seluruh dunia.

Karena persaingannya di pasar domestik, JNE juga memusatkan memperluas jaringan domestik. Dengan jaringan domestiknya TiKi dan namanya, JNE mendapat keuntungan persaingan dalam pasar domestik. JNE juga memperluas pelayanannya dengan logistik dan distribusi.

Selama bertahun-tahun TiKi dan JNE berkembang dan menjadi dua perusahaan yang punya arah masing-masing. Karena ini kedua perusahaan tersebut menjadi saingan. Akhirnya JNE menjadi perusahaan diri sendiri dengan manajemen sendiri. JNE membuat logo sendiri yang membedakannya dari TiKi.

JNE membeli gedung pada 2002 dan mendirikan JNE Operations Sorting Center. Kemudian pada 2004 JNE membeli gedung untuk dijadikan Kantor Pusat. Keduanya berada di Jakarta. Saat ini kantor pusat PT Tiki JNE berada di Tomang Raya No 9 & 11 Jakarta Barat.

***