Harus diakui, Presiden Jokowi memang jenius, bahjkan sangat jenius. Di Balik keberhasilan Asian Games 2018 yang baru ditutup tadi malam dengan aneka kesuksesan, mulai dari prestasi fenomenal atlet Indonesia dengan menyabet 31 medali emas sampai keuntungan ekonomi sebesar Rp45,1 triliun, membuktikan kejeniusan seorang Jokowi.
Bagaimana tidak, dengan bermodalkan Rp30 triliun untuk sistem transportasi Jakarta-Palembang, infrastruktur stadion, serimonial, dan lain-lain, tetapi bisa mendapat margin keuntungan Rp15 triliun. Luar biasa!
Perihal keberhasilan penyelenggaran Asian Games dari sisi finansial diungkapkan Duta Besar RI untuk Polandia, Peter F. Gontha melalui postingan di laman Facebook miliknya dengan judul "Balik Modal Asian Games". Duta besar yang sangat menyukai musik jazz ini bahkan mengatakan, "Untung 15 triliun rupiah dalam hitungan minggu."
Meski tidak menyertakan rinciannya, tetapi angka yang dikemukakan Gontha sejalan dengan perkiraan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro yang pernah mengatakan, pelaksanaan Asian Games 2018 akan memberi dampak positif perekonomian. Cash flow event ini terhadap perekonomian menurutnya diprediksi mencapai Rp 45,1 triliun dan nilai ini akan terus mengalir meski kegiatan olahraga multievent ini sudah berakhir.
Dari kajian yang dilakukan Bappenas menurut Bambang, Asian Games 2018 memberikan dampak langsung Rp3,6 triliun dengan rincian venue di Jakarta saja memberikan kontribusi 70% di mana spending peserta mencapai Rp2,5 triliun. Dengan konsentrasi penyebaran pengunjung 30%, Palembang pun berkontribusi Rp1,1 triliun.
Dari total dampak langsung Rp3,6 triliun tersebut, supporter atau wisatawan memberi kontribusi besar di mana porsinya mencapai 88%. Untuk pengeluaran atlet diperkirakan sekitar 4,67%, awak media berkontribusi 3,96%, dan ofisial mencapai 2,34%, sementara sukarelawan juga berpengaruh 0,77%.
Selama berada di Indonesia, kata Bambang, supporter atau wisatawan mancanegera ini memiliki spending besar di mana untuk komponen akomodasi saja bisa mendatangkan pendapatan Rp1,3 triliun bagi lokal. Transportasi berkontribusi Rp 640 miliar dan Rp628 miliar dari aktivitas kuliner, wisata belanja Rp560 miliar dan kegiatan hiburan Rp280 miliar.
Sedangkan menurut Peter F Gontha, keuntungan Rp15 triliun yang diraih ini di luar royalti hak siar televisi yang membeli hak siaran langsung Asian Games di seluruh negara peserta. Juga belum termasuk pendapatan dari sponsor, iklan, tiket penonton yang selalu kehabisan.
Menurut duta besar berkepala plontos itu, Presiden Jokowi telah membawa uang masuk sebesar Rp45,1 triliun dengan hanya bermodalkan Rp40 triliun untuk membangun sistem transportasi di Jakarta-Palembang, infrastruktur stadion, seremoni pembukaan sekaligus penutupan.
Demikian pula sistem alat transportasi dan infrastruktur stadion yang memberi keuntungan besar tersendiri karena bisa dipakai hingga 100 tahun ke depan.
"Masih ditambah lagi keuntungan terbesar berupa rasa nasionalisme dan bangga rakya NKRI atas sikap hormat seluruh dunia, juga rasa segan kepada Indonesia atas sukses nyata pesta olahtaga Asian Games 2018 di Indonesia," pungkas Peter F Gontha.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengapresiasi kinerja seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan hajatan besar Asia empat tahunan ini, khususnya pelayanan yang diberikan kepada seluruh atlet dari berbagai negara peserta yang dinilainya sangat baik.
Kementerian Perhubungan sebelumnya telah memberikan bantuan 300 bus untuk kepentingan Asian Games ini di mana bus diserahkan untuk mengangkut para atlet dan pendukung Asian Games di Palembang, Jakarta, dan Jawa Barat. Seluruh bus mendapat tempelan stiker khusus Asian Games.
Sebagaimana pernah dikemukakan INASGOC, salah satu aspek yang cukup menggembirakan datang dari jumlah nilai sponsorship dengan para pihak pendukung ajang Asian Games 2018 yang multievent tersebut.
Sebagai pihak penyelenggara, INASGOC menyebut bahwa nominal yang telah diterima telah melampaui nilai yang dihimpun pada Asian Games 2014 sebelumnya di Incheon, Korea Selatan. Organisasi penyelenggara itu berhasil mendapatkan Rp1,8 triliun dari target yang sebelumnya ditetapkan yakni Rp1,5 triliun hanya dari sponsorhip saja.
Ironisnya, keberhasilan Jokowi selaku Presiden RI yang sukses menyelenggarakan pesta terbesar si Asia ini, tidak diapresiasi oleh sebagian rakyatnya sendiri. Yang diterimanya justru cibiran dan sikap nyinyir, di mana salah satunya mengatakan bahwa Asian Games 2018 tidak lebih ajang kampanye Jokowi untuk kepentingan Pilpres 2018.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews