Deddy Mizwar Dipasang sebagai Perenggut Suara Jabar untuk Jokowi

Rabu, 29 Agustus 2018 | 22:25 WIB
0
263
Deddy Mizwar Dipasang sebagai Perenggut Suara Jabar untuk Jokowi

Kekalahan telak Joko Widodo di Jawa Barat atas Prabowo Subianto di Pilpres 2014 lalu memberi pelajaran berharga buat Jokowi; ia harus all out di Bumi Parahyangan ini. Mengapa Jawa Barat yang jaraknya hanya sepelemparan batu dari Jakarta bisa menjatuhkan pilihan pada Prabowo?

Ini bukanlah misteri, sebab saat itu Jawa Barat masih dikuasai Gubernur Ahmad Heryawan dari PKS yang berkawan dengan Gerindra dan PAN di kubu Prabowo. Terbukti, mesin partai bekerja secara efektif sehingga lumbung suara nasional itu direbut Prabowo.

Belajar dari kekalahan di Jawa Barat, Jokowi tentu saja tidak mau gagal di Pilpres 2019 nanti. Setidak-tidaknya kalau kalah pun tidak terlalu telak, apalagi gubernur yang berkuasa bukan dari kubu Prabowo. PKS terjungkal di Pilkada Jabar lalu.

Ada yang menarik. Dalam pilkada Jawa Barat yang lalu pasangan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi diusung oleh Partai Demokrat dan Golkar. Deddy Mizwar menjadi wakil dari Demokrat dan menjadi kader.

Tetapi sekarang Deddy Mizwar menjadi juru bicara tim kampanye pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Ia ditunjuk oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk menjadi juru bicara tim kampanye.

Menurut keterangan Hasto, ia telah berkoordinasi dengan tim dan sudah mendapatkan persetujuan Joko Widodo atas penunjukan Deddy Mizwar menjadi juru bicara tim kampanye.

Tentu ini sesuatu yang mengagetkan dan tidak mengagetkan. Mengagetkan, karena Deddy Mizwar adalah kader Demokrat, bahkan ada kontrak politik yang mana Deddy Mizwar harus mendukung calon presiden yang didukung oleh partai Demokrat. Sedangkan Demokrat sekarang mendukung kubu Prabowo.

Tidak mengagetkan, karena memang politisi mudah berganti baju partai. Hari ini memakai baju partai  A, besok bisa memakai baju partai B atau memakai baju tapi tanpa logo partai.

Tentu ditunjuknya Deddy Mizwar adalah punya maksud dan tujuan lain yaitu untuk bisa merebut suara di Jawa Barat. Karena pengaruh Deddy Mizwar sebagai mantan penjabat wakil gubernur tentu masih mempunyai jaringan dan struktur relawan yang mengakar di tingkat desa.

Ini adalah pertarungan di pulau Jawa, yang mana Jawa Barat adalah lumbung suara yang paling besar, dan pada pilpres 2014 suara Joko Widodo kalah telak ,kurang lebih hanya mendapat 40% suara. Dan sebagai petahana tentu Jokowi harus memperkecil selisih suara atau meningkatkan perolehan suaranya pada pilpres 2019.

Dan direkrutnya Deddy Mizwar sebagai juru bicara tim kampanye Joko Widodo-Ma'ruf Amin adalah langkah yang baik untuk meningkatkan suara di Jawa Barat.

Demokrat sepertinya memang banyak ditinggalkan oleh kader-kadernya. Lukas Enembe yang merupakan gubenur Papua dan kader Demokrat juga secara terang-terangan mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden. Bahkan ada rumor gubernur Jawa Timur Soekarwo atau Pakde Karwo juga akan masuk tim kampanye. Bahkan partai Demokrat berang karena kadernya merasa dibajak dan dianggap tidak etis atau elok.

Tapi inilah politik, orang akan mencari selamat dan kekuasaan masing-masing.

***