"Freestyle" Jokowi Lebih Cocok untuk Kampanye, Bukan di Asian Games

Senin, 20 Agustus 2018 | 22:25 WIB
0
614
"Freestyle" Jokowi Lebih Cocok untuk Kampanye, Bukan di Asian Games

Sekarang semua orang sibuk membantah. Direktur Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan aksi “Presiden Jokowi” mengendarai sepedamotor Paspampres menuju acara pembukaan Asian Games (AG) ke-18 di stadion GBK, Jakara, tidak ada kaitannya dengan politik.

Di klip video sepanjang 5 menit itu, Jokowi mengendarai sepedamotor mesin besar (moge). Dia sempat terbang dan kemudian meliuk-liuk di jalan-jalan kecil menuju GBK. Adegan ini diperankan oleh stuntman dari Thailand.

Benarkah tidak ada kaitannya dengan politik?

Sangat kental aspek politiknya.

Yang pertama, tidak ada pihak mana pun yang direpresentasikan oleh “freestyle” (bawa moge gaya bebas) itu, kecuali untuk pencitraan pribadi Pak Jokowi sendiri. Sama sekali tidak mewakili Indonesia.

Yang kedua, video freestyle itu diputar pada saat proses pilpres baru saja dimulai.

Yang ketiga, apa pun yang dilakukan oleh Jokowi pada tahun politik sekarang ini akan selalu dikaitkan publik dengan agenda politik beliau.

Mari kita tes video itu dengan berbagai pertanyaan berikut ini.

Pertnyaan pertama. Di, “real life” apakah kemacetan lalulintas betul-betul bisa dijadikan alasan untuk melakukan freestyle karena takut Presiden terlambat tiba di GBK? Tidak mungkin. Sebab, perjalanan Presiden dari Istana Bogor menuju GBK pasti sudah direncanakan dengan matang termasuk opsi-opsi kalau terjadi hambatan di jalan.

Dengan demikian, Wishnutama hanya ingin berfantasi tentang kehebatan Jokowi pribadi. Sama sekali tidak bercerita tentang kehebatan Indonesia kalau video itu dimaksudkan untuk mewakili negara ini.

Pertanyaan kedua. Dalam keadaan ngebut menuju GBK agar tidak terlambat, kenapa Jokowi menyempatkan diri berhenti di depan sekolah dan malah ikut menyeberangkan anak-anak sekolah itu? Bukankah ini buang-buang waktu, padahal takut terlambat tiba di GBK?

Pertanyaan ketiga. Masih di lokasi depan sekolah, mengapa Jokowi harus membuka helm sehingga dia langsung dikenal oleh anak sekolah? Apa tujuan adegan buka helm ini kalau dikaitkan dengan suasana pembukaan AG?

Mungkin Anda akan berkilah bahwa berhenti di depan sekolah yang banyak anak-anak akan menunjukkan keramahan pengendara Indonesia kepada anak sekolah. Ok, boleh juga. Tapi, kenapa tidak anonim saja, tanpa buka helm?

Dari beberapa pertanyaan di atas, jelaslah bahwa video adegan freestyle Jokowi pada pembukaan AG sangat politis sifatnya. Pencitraan pribadi. Iklan gratis. Dari sudut mana pun Anda lihat.

Video freestyle ini paling pas diputar pada masa-masa kampanye pilpres nanti. Bukan pada acara non-partisan seperti Asian Games. Sebab, adegan 5 menit itu jelas-jelas ingin menyampaikan pesan tentang pribadi Jokowi.

***