Sekarang semua orang sibuk membantah. Direktur Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan aksi “Presiden Jokowi” mengendarai sepedamotor Paspampres menuju acara pembukaan Asian Games (AG) ke-18 di stadion GBK, Jakara, tidak ada kaitannya dengan politik.
Di klip video sepanjang 5 menit itu, Jokowi mengendarai sepedamotor mesin besar (moge). Dia sempat terbang dan kemudian meliuk-liuk di jalan-jalan kecil menuju GBK. Adegan ini diperankan oleh stuntman dari Thailand.
Benarkah tidak ada kaitannya dengan politik?
Sangat kental aspek politiknya.
Yang pertama, tidak ada pihak mana pun yang direpresentasikan oleh “freestyle” (bawa moge gaya bebas) itu, kecuali untuk pencitraan pribadi Pak Jokowi sendiri. Sama sekali tidak mewakili Indonesia.
Yang kedua, video freestyle itu diputar pada saat proses pilpres baru saja dimulai.
Yang ketiga, apa pun yang dilakukan oleh Jokowi pada tahun politik sekarang ini akan selalu dikaitkan publik dengan agenda politik beliau.
Mari kita tes video itu dengan berbagai pertanyaan berikut ini.
Pertnyaan pertama. Di, “real life” apakah kemacetan lalulintas betul-betul bisa dijadikan alasan untuk melakukan freestyle karena takut Presiden terlambat tiba di GBK? Tidak mungkin. Sebab, perjalanan Presiden dari Istana Bogor menuju GBK pasti sudah direncanakan dengan matang termasuk opsi-opsi kalau terjadi hambatan di jalan.
Dengan demikian, Wishnutama hanya ingin berfantasi tentang kehebatan Jokowi pribadi. Sama sekali tidak bercerita tentang kehebatan Indonesia kalau video itu dimaksudkan untuk mewakili negara ini.
Pertanyaan kedua. Dalam keadaan ngebut menuju GBK agar tidak terlambat, kenapa Jokowi menyempatkan diri berhenti di depan sekolah dan malah ikut menyeberangkan anak-anak sekolah itu? Bukankah ini buang-buang waktu, padahal takut terlambat tiba di GBK?
Pertanyaan ketiga. Masih di lokasi depan sekolah, mengapa Jokowi harus membuka helm sehingga dia langsung dikenal oleh anak sekolah? Apa tujuan adegan buka helm ini kalau dikaitkan dengan suasana pembukaan AG?
Mungkin Anda akan berkilah bahwa berhenti di depan sekolah yang banyak anak-anak akan menunjukkan keramahan pengendara Indonesia kepada anak sekolah. Ok, boleh juga. Tapi, kenapa tidak anonim saja, tanpa buka helm?
Dari beberapa pertanyaan di atas, jelaslah bahwa video adegan freestyle Jokowi pada pembukaan AG sangat politis sifatnya. Pencitraan pribadi. Iklan gratis. Dari sudut mana pun Anda lihat.
Video freestyle ini paling pas diputar pada masa-masa kampanye pilpres nanti. Bukan pada acara non-partisan seperti Asian Games. Sebab, adegan 5 menit itu jelas-jelas ingin menyampaikan pesan tentang pribadi Jokowi.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews