Imigrasi Indonesia di era pemerintahan Presiden Jokowi mengeluarkan paspor elektronik (e-passport). Cara membuatnya sangat mudah. Bahkan sejak Agustus 2017 tahun lalu kita sudah bisa melakukan pendaftaran melalui aplikasi Whats App (WA) di smartphone kita.
Kita akan datang ke kantor imigrasi sesuai jadwal yang diberikan dan tak perlu mengantri lagi sejak subuh seperti di zaman pemerintahan sebelumnya.
Beberapa negara memberikan kemudahan dalam memperoleh visa bagi para pemegang e-passport. Jika kita menggunakan paspor biasa ada minimal delapan dokumen untuk mendapatkan visa, termasuk tiket penerbangan pergi pulang, jadwal kegiatan di negara yang dituju, dan bukti transaksi tabungan minimal selama tiga bulan dengan saldo Rp 30.000.000.
Tapi dengan e-passport semua dokumen tersebut tidak dibutuhkan lagi. Cukup hanya dengan mengisi form permohonan visa untuk mendapatkan visa. Salah satu negara yang memberikan kemudahan visa dengan e-passport adalah Jepang.
Visa Jepang dapat diurus langsung di Kedutaan Besar Jepang di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, persis di samping Grand Hyatt Hotel, atau di VFS.Global di Lantai 4 Lotte Shopping Avenue, Jalan Prof. Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan.
Layanan visa di Kedutaan Besar Jepang sangat mudah dan cepat. Jika antrian sedikit hanya butuh waktu lima menit untuk permohonan pengajuan visa. Dalam dua hari kerja visa kita akan selesai. Tanpa dipungut biaya sepeser pun alias gratis.
Sementara pengurusan visa Jepang di VFS.Global cukup memakan waktu, sekitar duapuluh menit sampai tigapuluh menit, dikenai biaya sebesar Rp 185.000 untuk satu visa, dan butuh waktu lima hari kerja untuk pengambilan visa.
"Pemberlakuan e-Passport pada era Jokowi sungguh memudahkan warga yang ingin mendapatkan visa. Contohnya visa Jepang ini," kata seorang ibu paruh baya yang ingin liburan ke Jepang bersama teman-temannya. "Makanya Pilpres 2019 nanti saya memilih Jokowi yang sudah pasti kerjanya yang nyata," sambungnya. Iya, deh, Bu.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews