Memang belum terpikir oleh kita, bahwa seorang presiden di sebuah negara tewas atau terguling dikarenakan seorang perempuan. Tetapi pada kenyataannya sering seorang perempuan menjadi agen rahasia dan biasanya rahasia itu bisa digali di tempat tidur.
Sebuah buku berjudul: "Wanita Simpanan," yang ditulis Elizabeth Abbott, yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Anik Soemarni pada tahun 2013 ini memang tidak mengarah ke sana. Tetapi dari berbagai dokumen yang ditemukan, ada kalanya dari seorang perempuan muncul pernyataan seorang presiden mengenai kehidupan politiknya.
Memang tidak dapat kita ungkap kaitannya dengan politik, tetapi setelah Presiden Amerika Serikat John Fitzgerald (JF) Kennedy terbunuh, Presiden Soekarno yang juga banyak dekat perempuan, ikut terkejut dan tidak mengetahui mengapa dibunuh, sehingga sempat bertanya, kenapa Kennedy dibunuh?
Di dalam buku yang ditulis Elizabeth Abbot, seorang sejarawan dan penulis Kanada ini setebal 632 halaman, khusus di halaman 461-482 membahas mengenai perempuan simpanan JF Kennedy, Marilyn Manroe.
Nama lengkapnya Moenroe adalah Norma Jean Baker Marlyn Manroe. Usianya juga singkat, yaitu 36 tahun, karena overdosis obat penenang. Usia Kennedy juga singkat, yaitu 46 tahun ketika ditembak.
[caption id="" align="alignleft" width="529"] Soekarno dan Monroe[/caption]
JF Kennedy di dalam buku ini disebut pejuang sex yang mendalami benar kritik ayahnya Joe Kennedy bahwa putranya sebisa mungkin harus sering melakukannya. Oleh karena itu, JF Kennedy banyak berteman dengan perempuan, meski ia sendiri sudah menikah dengan Jackie.
Di halaman 462 sangat jelas diungkapkan bahwa JF Kennedy banyak juga berhubungan dengan para bintang film selain Marilyn Monroe. Bahkan dengan isteri para koleganya, pekerja Partai Demokrat AS dan sekretarisnya.
Buku ini baik untuk bahan pelajaran. Apalagi di masa pemerintahan Soekarno, ia pun memiliki banyak isteri. Hanya yang tetap menjadi perhatian kita adalah dampak negatif dari seorang kepala negara yang suka perempuan.
Tidak sedikit dari mereka diumpan sebagai mata-mata negara asing. Boleh jadi, faktor ini pula Kennedy ditembak dan Presiden Soekarno tersingkir.
Kita mengenal Mata Hari, perempuan berdarah Jawa. Nama aslinya Margaretha yang lahir di Belanda. Selama ini, ia menjadi agen ganda.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews