Banser dan Nahdliyin Harus Siap Jika Ma'ruf Amin Kena Riksak, Kenapa?

Minggu, 12 Agustus 2018 | 19:06 WIB
0
755
Banser dan Nahdliyin Harus Siap Jika Ma'ruf Amin Kena Riksak, Kenapa?

Setelah KH Ma'ruf Amin ditetapkan sebagai cawapres mendampingi Joko Widodo, maka saat ini KH Ma'ruf Amin adalah seorang politisi.

Karena sebelumnya KH Ma'ruf Amin adalah seorang tokoh agama atau Ulama yang sangat dihormati oleh warga Nahdliyin, apalagi sebagai Rais Aam PBNU.

Selama ini kalau ada tokoh agama yang sangat dihormati, kalau ada masyarakat yang kadang membuat meme yang  bernada melecehkan atau membuat dengan kalimat yang melecehkan, biasanya Banser (NU) akan mendatangi orang tersebut untuk meminta klarifikasi atau meminta maaf dan menyodorkan kertas dan materai untuk membuat pernyataan minta maaf.

Nah, karena sekarang KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres, otomatis ia menjadi seorang politisi. Namanya politisi pasti akan di ulik-ulik atau dicari-cari kehidupan pribadinya atau hal-hal negatif selama ia menjabat sebagai ketua MUI atau jabatan yang pernah ia sandang.

Dan serangan-serangan politik pasti akan dilakukan oleh pihak lawan, dan hal-hal negatif yang ada pada diri KH Ma'ruf Amin akan dijadikan peluru. Kalau ini terjadi, diharapkan kaum santri atau Nahdliyin bisa memahami dan tidak buru-buru menuduh melecehkan atau tidak menghormati seorang kyai atau Ulama.

Jadi jangan sampai baperan atau mudah tersinggung, karena ini sudah masuk wilayah politik dan memang terkadang tidak mengenakkan, apalagi yang diungkit sisi pribadi.

Bahkan baru sehari mendaftarkan sebagai pasangan capres dan cawapres, KH Ma'ruf Amin dalam kunjungan ke kantor PPP, malah seakan memancing atau menyindir kubu lawan, yaitu menuduh kubu lawan tidak mematuhi atau menghormati rekomendasi Ijtima Ulama.

Nah,gaya seperti ini adalah gaya politisi, kalau itu yang mengeluarkan pernyataan seorang cawapres yang kebetulan juga sebagai Ulama atau tokoh agama, mau tidak mau kubu lawan juga akan menanggapinya dan bisa balik menyerang yang bersangkutan.

Untuk itu dibutuhkan pengertian warga Nahdliyin apabila nanti akan banyak sindiran-sindiran atau nyinyiran atau nada-nada sumbang yang akan ditujukan kepada KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres atau politisi.

Tentu kubu lawan akan mempersiapkan amunisi-amunisi dari yang ringan sampai yang berat untuk melakukan kampanye negatif kepada KH Ma'ruf Amin.

Mudah-mudahan warga Nahdliyin bisa memahaminya dan tidak melakukan tindakan-tindakan dengan membawa selembar kertas dan materai untuk membuat pernyataan.

Mudah-mudahan juga ke depan dalam kampanye kedua pasangan capres dan cawapres lebih banyak mengkampayekan program-program untuk mensejahterakan masyarakat dibanding kampanye membangkitkan emosi masyarakat.

***