Pesta sudah usai. Terlalu banyak acara yang harus dihadiri. Waktunya kini berbenah supaya bisa berprestasi kembali.
Samantha Edithso akan berangkat ke China untuk mengikuti turnamen 3rd Eastern Asia Youth Chess Championship yang akan digelar pada 1-10 Augustus 2018 di Shanghai.
Rencananya pecatur cilik asal Bandung ini akan turun di kategori U-12. Meskipun sebenarnya ia masih bisa bermain di kategori umur 10 tahun.
Percasi menargetkan Samantha untuk menjadi juara di salah satu dari tiga nomor yang dipertandingkan, yakni catur klasik, rapid, dan blitz. Ini tantangan besar buat Samantha karena ia akan bersaing dengan para pecatur kuat asal China, India, Iran, Uzbekistan dan Kazakhstan.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi, Kristianus Liem mengatakan, peluang Samantha untuk meraih gelar juara cukup besar. Menurutnya, atlet muda berusia 10 tahun ini merupakan bibit atlet catur terbaik yang dipunyai Indonesia saat ini, bahkan melebihi yang sudah pernah ada sebelumnya.
“Samantha ini bakat terbaik yang pernah ada di Indonesia, melebihi semua pecatur berbakat yang pernah saya tangani seperti Susanto Megaranto, Irene Kharisma Sukandar, dan Medina Warda Aulia,” kata Liem saat diwawancara Tempo, Selasa 17 Juli.
Meskipun demikian, Liem mengatakan bahwa Samantha masih memiliki banyak kelemahan, terutama dalam teori permainan catur.
Menurutnya, Samantha sampai saat ini baru mengerti teori permainan catur secara umum saja, namun penerapannya sendiri ketika bermain masih kurang pas.
“Teori catur itu kompleks, butuh pemahaman yang mendalam untuk dapat menerapkannya pada momen yang tepat. Karena masih muda sekali, jadi memang masih banyak kelemahan,” katanya.
Inilah salah satu alasan mengapa Samantha membutuhkan bantuan pemerintah atau sponsor. Agar ia bisa berlatih di bawah bimbingan pelatih berkualitas dan juga bisa rutin mengikuti turnamen.
[irp posts="17416" name="Samantha Edithso, Juara Dunia Catur FIDE U-10 dari Indonesia!"]
Nama Samantha Edithso belakangan ini menjadi buah bibir di dunia olahraga Indonesia, khususnya di cabang catur karena keberhasilannya meraih gelar juara catur cepat FIDE World Championship U-10 yang didapatnya akhir bulan Juni 2018 di Minks, Belarusia.
Lantas apa yang didapat Samantha jika juara di turnamen ini? Ia akan dianugerahi gelar WFM. Langkah awal untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang Grandmaster.
Selain Samantha masih ada 6 pecatur muda Indonesia lainnya yang juga berlaga di Shanghai. Mereka adalah Daniel Hermawan Lumban Tobing (Open U-16), FM Ivan Maxmillian Putra (Open U-18), Daru Okta Buana (Open U-16), Darren Emmanuel Aprilio (Open U-08), WFM Christine Elisabeth (Girls U-16) dan WFM Dita Karenza (Girls U-18).
Mari kita dukung dan doakan semoga mereka mampu memberikan yang terbaik untuk Indonesia di sana. Di Shanghai.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews