Bias Gender Terjadi di Berbagai Bidang Pekerjaan

Kamis, 2 Agustus 2018 | 22:37 WIB
0
493
Bias Gender Terjadi di Berbagai Bidang Pekerjaan

Hari ini saya memberikan keynote speech pada acara Seminar Women's Participation for Economic Inclusiveness di Hotel Sheraton Surabaya. Seminar ini merupakan rangkaian acara Voyage to Indonesia menjelang Annual Meeting IMF-WB Oktober 2018 di Bali.

Menurut perkiraan Bank Dunia, kesenjangan gender menyebabkan hilangnya pendapatan rata-rata 15 persen di negara-negara anggota OECD, 40 persen diantaranya disebabkan oleh gap ini.

Di Indonesia, kesempatan bersekolah bagi anak perempuan dan laki-laki sudah hampir setara. Namun demikian, ketika memasuki dunia kerja terjadi penurunan hingga 50% bagi perempuan. Peran perempuan sebagai ibu dan istri menjadi hambatan dalam meneruskan karirnya.

Selain itu, gender bias juga terjadi di berbagai bidang pekerjaan. Menurut data BPS 2017, hanya 30% perempuan yang berkecimpung di bidang industri Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM). Oleh karena itu, penting juga bagi Pemerintah untuk mengurangi gender bias tersebut agar anak-anak perempuan di Indonesia mampu menggapai mimpi di berbagai bidang.

Di sektor bisnis, peran pimpinan yang dipegang oleh wanita hampir setengahnya yaitu 46 persen. Namun tidak demikian di parlemen. Walaupun 30 persen kandidat perempuan, hanya 17 persen di anggota parlemen yang perempuan.

Salah satu penyebab kesenjangan gender adalah akses kesehatan terhadap kaum ibu dan angka kematian saat melahirkan.

Oleh karena itu, negara yang ingin meraih ketahanan ekonomi, mereka harus berinvestasi di kesehatan dengan mengurangi angka kematian ibu melahirkan dan kesempatan mendapatkan pendidikan, serta memastikan adanya kesetaraan perempuan dan laki-laki untuk berperan dalam ekonomi.

Melalui APBN, pemerintah telah memberikan perhatian kepada program-program pemberdayaan perempuan sejak dini dengan alokasi anggaran untuk sektor pendidikan maupun kesehatan. Selain itu, pemerintah telah memperluas sasaran penerima Program Keluarga Harapan (PKH), juga beberapa program lain seperti Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang dilakukan untuk meningkatkan perluasan dan pemerataan akses PAUD bermutu berkesetaraan gender, dan berwawasan pendidikan.

Semua dilakukan untuk kemakmuran rakyat yang berkeadilan, sebagaimana diamanatkan oleh para pendiri republik ini.

***

Jakarta, 2 Agustus 2018