Fahri caleg bukan capres bukan, tapi dituduh ambisi jabatan.
Fahri mau dibeli puluhan bahkan ratusan miliar untuk pindah partai, Fahri nolak.
Fahri tetap jalan terus ngopi sama rakyat, agar al fahmu rakyat melek dan tidak jadi bebek demokrasi.
Kalau Fahri mau duit, sekarang saatnya, kalau Fahri mau jabatan sekarang saatnya, sekelas caleg PAN Lucky Hakim saja dibayar 5M kata PAN pindah dia ke Nasdem.
Sekelas Okky Asokawati dirayu dikit pindah dia dari PPP, Fahri bukan politisi kagetan dan kacangan takut dapur gak ngebul.
Fahri bukan model politisi musiman, caleg bukan capres bukan tapi terus keliling indonesia ketemu rakyat biar rakyat siuman, tapi ngopi bareng fahri juga dituduh mau bikin partai baru, buzzer kampungan memang hobinya matiin nalar.
Anis Matta juga, caleg bukan capres juga dijegal, ngotot Aher sama Salim segaf, lucunya yang di gadang gadang capres justru nyaleg se keluarga, udah sadar level mungkin alhamdulillah.
Mereka berdua dituduh ambisi jabatan, padahal Anis Matta udah dapet kursi waka DPR saja ditinggalin demi PKS gak kelelep saat presiden PKS Luthfi kena kasus korupsi.
Yang begini begini disingkirkan sama yang miskin isi kepala, sisa lah para doktor fikih zakat disuruh suruh besarin partai, akhirnya 8 lembaga riset saat ini menempatkan PKS dibawah 4%.
Saya gak kebayang, kalau di posisi Fahri dan Anis adalah orang lain yang terus ngaku jago, ntah masih bisa makan mereka apa gak, jas kebesaran kadang bisa nyelamatin muka sementara, tapi kadang ada yang lupa, itu gak bisa bertahan selamanya, kecuali mereka rajin ngeruqyah pendukungnya agar terus taat dan tsiqoh.
Di mesir saat ini, yang bisa hidup tentram aman nyaman, karir terus naik, itu pendukung as sisi, sedangkan pendukung mursi nasibnya di pecat di bui, di intelin, diawasin dan ditakut2in.
Alhamdulillah Islam politik di negeri ini masih ada Fahri dan Anis dan para pendukungnya, kalau gak bakal sepakat semua dalam kesesatan tanpa sadar.
Kalau kami mau jual idealisme, mungkin memang laku di pasaran, tapi Allah suruh kami bersabar sampai batas waktunya, kalau Rasul dulu nunggu ayat izin untuk perang turun dulu biar gak gegabah.
Banyak tangan jahat yang ingin merusak Islam politik di Indonesia, baik tangan lokal maupun tangan tangan internasional, alhamdulillah kami sudah khotam bab itu saat banyak aktivis lain pipis aja belum lurus dalam bab ini.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews