Lembah Baliem, Memang Harus Jokowi yang Turun Tangan Sendiri

Minggu, 22 Juli 2018 | 21:41 WIB
0
895
Lembah Baliem, Memang Harus Jokowi yang Turun Tangan Sendiri

Lima tahun yang lalu, 15 Juli 2013, sahabat saya Sabda Maryam terpaksa harus tinggal semalam lebih lama di Jayapura dibanding crew yang lain. Padahal ia pengantin baru, pengen cepat bertemu suami.

Pasalnya, penerbangan Wamena-Jayapura hanya sehari sekali, itu pun tergantung cuaca. Pasrah. Bertepatan dengan mendaratnya pesawat dari Wamena, terbanglah pesawat Jayapura-Jakarta.

Saking dongkolnya dengan peristiwa itu, saya pun ngetwit. Bertanya pada menteri perhubungan. Mengapa pemerintah hanya sibuk urus Pantura? Mengapa pemerintah tak kasih perintah ke Garuda, Merpati (waktu itu masih beroperasi), dan Citilink, untuk melayani penerbangan antardaerah di Papua? Bukankah Papua juga NKRI?

Tapi itu dulu. Dulu, lima tahun yang lalu. Ketika Bandara Wamena masih seperti kandang ayam setelah mengalami kebakaran. Itu duluuuuuu.....

Sekarang, terbang ke Wamena bisa pilih waktu sendiri, mau pagi atau siang. Lima kali penerbangan. Jenis maskapainya pun boleh pilih, Trigana, Wing, atau Nam.

Kok bisa? Ya iyalah... Dua tahun lalu, Presiden Jokowi meresmikan Wamena Airport. Landasan diperpanjang, fasilitas pun dilengkapi. Faktor cuaca masih menentukan tapi tidak lagi seperti dulu. Pesawat jenis Boeing 737 sudah bisa mendarat.

Ada lagi yang membuat berdecak setelah lima tahun kembali lagi ke Wamena. Jalan darat Jayapura-Wamena sudah bisa dilalui baik mengendarai mobil maupun motor. Jalur darat itu belum dibuka secara resmi tetapi sudah ada yang mencoba.

Memang harus Jokowi yang turun tangan sendiri.

Ssstttt... ada Festival Lembah Baliem 7-9 Agustus 2018. Bisa melihat demonstrasi perang suku, upacara bakar batu, dan lain sebagainya. Kalau tidak suka festival, cobalah ke pasar mama-mama, alpukatnya legit, kopinya nendang, hiperenya masir.

***