Teror Satwa Buas di Indonesia: Salah Siapa?

Kamis, 19 Juli 2018 | 09:39 WIB
0
609
Teror Satwa Buas di Indonesia: Salah Siapa?

Beberapa bulan yang lalu Indonesia diguncang oleh kabar mengejutkan dengan penampakan beragam hewan buas yang muncul namun tidak dalam habitat aslinya. Sontak ini merupakan kehebohan warga, ditambah dengan kemunculan yang sama di beberapa daerah dengan selang waktu yang tak lama. Bagaimana kelanjutannya?

Indonesia merupakan negara dengan pulau terbanyak dan lautan yang tak kalah luas pun dengan keanekaragaman hayati yang dimilikinya, baik itu flora dan fauna dan keindahan alam lainnya. Mulai dari padang rumput, kawah merapi, gunung gunung yang menjulang tinggi, dan beberapa satwa yang hanya ada di Indonesia, belum lagi tempat tempat eksotis yang belum terkespos media dan menjadi incaran para traveler.

Namun harga yang harus dibayar dari keindahan alam Indonesia adalah keganasan alam yang sama kuatnya belum lagi ditambah satwa satwa buas yang masih bisa bebas berkeliaran di hutan dan siap menerkam kapan saja, namun berbeda halnya dengan beberapa peristiwa yang terjadi akhir akhir ini.

Diawali dari Jakarta, masih hangat di benak kita semua warga Jakarta di gegerkan dengan penampakan buaya yang berada di sungai. Tak ayal hal itu membuat mereka panik dan menjadi bahan tontonan warga. Selanjutnya masih di Jakarta beredar video pelepasan ikan Araipama Gaigas di sungai.

Yang harus diketahui disini adalah ikan Aripama bukanlah ikan biasa pada umumnya namun itu adalah ikan predator yang tak kalah buasnya dengan buaya, yang siap menerkam siap saja kapan saja.

Yang menarik, usut punya usut ternyata pelepasan ikan tersebut dilakukan dengan sengaja oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab.

Setelah redanya kasus di atas, kita kembali dikejutkan dengan kabar tewasnya seorang anak diserang oleh ular King Cobra, tak jauh dari hal yang berbau binatang buas hal ini sontak menjadi buah bibir di masyarakat. Kasus kematian anak tersebut menjadi berita utama di mana-mana.

King Cobra merupakan ular yang buas berbeda dengan ular Cobra biasanya dia mungkin terlihat jinak namun suatu saat dia bisa menyerang kapan saja dan yang lebih mengejutkannya lagi penawar racun dari bisa ular ini TIDAK ADA di Indonesia.

Selanjutnya ada berita tentang binatang buas yang menyerang seorang bocah di pinggiran sungai, yang membuat berita ini heboh ialah aksi heroik sang Ibu yang dengan spontan menyerang si buaya tersebut agar melepaskan gigitannya. Yang menarik lagi, hal tersebut merupakan hal lumrah di daerah tersebut dan warga telah biasa dengan pemandangan mengerikan seperti itu.

Terakhir ada berita yang cukup menggegerkan Indonesia dan dunia, bukan karena aksi heroik ataupun penyerangan oleh hewan namun, pembantaian warga kepada buaya buaya yang tak ampun menghabisinya. Dengan total lebih dari 300 ekor buaya yang telah dibunuh sontak ini memicu perdebatan dan perhatian dunia atas aksi main hakim warga tersebut.

Alasan warga melakukan hal tersebut adalah karena warga lelah diusik oleh hewan tersebut meskipun pembunuhan, penanganan, penangkapan buaya telah diatur oleh Undang-undang, namun para warga lebih memilih cara mereka sendiri.

Menilik dari beberapa kasus di atas yang beberapa bulan lalu menjadi topik hangat di Indonesia, baiknya kita harus bisa merefleksikan semua yang terjadi karena segala sesuatu hal yang terjadi pasti ada sebab sebelumnya kenapa semuanya bisa terjadi.

Sebagai warga Indonesia yang taat, mahluk social, dan sesama ciptaan Tuhan kita baiknya harus bisa mengahargai secara sesama bukan hanya menghargai orang yang berbeda jalan berfikir, pandangan, ras ataupun agama namun mahluk mahluk yang ada di bumi ini.

Kita harus bersyukur akan keindahan alam Indonesia yang selalu menjadi sorotan media Internasional, belum lagi keanekaragaman yang ada dimiliki suatu daerah baik itu flora dan fauna ataupun satwa satwa yang ada dan kita harus bisa menjaga dan melestarikannya.

Namun sayang, ada beberapa orang yang tidak bertanggung jawab semena mena menggunakan kekayaan alam Indonesia ini dengan tidak melestarikannya.

Bukan hal baru jika kita mendengar pembakaran hutan, penenbangan pohon illegal, pemburuan satwa liar illegal yang dimana itu akan berdampak pada manusia sendiri, seperti halnya hewan yang masuk ke perkampungan warga karena habitatnya rusak, kekeringan karena alam yang sudah tak “sehat”, bencana alam seperti longsor, banjir dan lainnya.

Sebagai mahluk sosial dan sesama mahluk hidup ciptaan Tuhan, alangkah baiknya kita mulai dari sekarang harus bisa saling menghargai satu sama lain, bukan hanya sesama manusia tapi mahluk hidup yang ada di sekitar kita.

Jangan jadikan alasan sepele menjadikan kita lebih kejam dan bengis daripada hewan, kita diberkati akal dan pikiran sudah seharusnya kita bisa berpikir sebelum bertindak dan rasional. Pada dasarnya sesuatu hal bisa terjadi karena akibat dari suatu hal dan apa yang terjadi hari ini merupakan hasil dari hari kemarin.

***