Beberapa waktu lalu, saat Lalu Muhammad Zohri diwawancarai media mengenai tanggapannya bila diundang Presiden Joko Widodo di Istana Negara, sang juara dunia lari ini mengaku akan bangga karena dapat bertemu dengan "orang besar".
Namun hari ini saat keduanya benar-benar bertemu, Kepala Negara menuturkan bahwa sebenarnya figur orang itu ialah Zohri sendiri. "Ini yang keliru, yang mengganjal di hati saya. Orang besarnya itu bukan di sini, tapi Zohri. Dia yang orang besar," ujar Presiden. "Karena dengan segala keterbatasan dan kekurangan fasilitas, dengan ambisi yang besar, kerja keras, dan kegigihan Zohri bisa memenangkan pertandingan lari."
Lalu Muhammad Zohri, juara dunia atletik di bawah usia 20 tahun kelahiran Nusa Tenggara Barat, siang tadi bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor. Presiden Joko Widodo menerima langsung kedatangan
Zohri yang mengenakan jaket berwarna putih dipadankan dengan bawahan merah lengkap dengan medali emas yang diraihnya.
Presiden kembali menyatakan kebanggaannya atas prestasi yang diraih Zohri. "Rakyat sangat bangga dan mengucapkan terima kasih atas prestasi yang telah diberikan kepada bangsa dan negara ini," katanya.
Secara khusus Presiden berpesan kepada Zohri agar tak lekas berpuas diri. Ia meminta Zohri agar terus giat berlatih untuk menghadapi ajang Asian Games 2018 dan pertandingan-pertandingan besar lainnya.
[irp posts="19068" name="Gerak Cepat Demi Zohri"]
Presiden Joko Widodo kemudian mengajak Zohri berkeliling di halaman sekitar Istana Kepresidenan Bogor. Keduanya mengobrol santai sembari berkeliling.
"Bapak Presiden berpesan semoga saya bisa menampilkan yang terbaik di Asian Games, semangat latihan, jangan sombong, dan selalu rendah hati karena perjalanan saya insyaallah masih panjang," ungkap Zohri soal obrolannya dengan Presiden.
Sekali lagi, terima kasih, Zohri!
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews