Luhut B. Pandjaitan Rela Cium Kaki Fahri Hamzah Jika Dirinya Salah

Selasa, 26 Juni 2018 | 14:14 WIB
0
642
Luhut B. Pandjaitan Rela Cium Kaki Fahri Hamzah Jika Dirinya Salah

Anggota DPR Independen yaitu Fahri Hamzah ikut curiga dan menduga ada mark-up dalam pembangunan Light Rapid Transit di Indonesia. Alasannya karena tiang-tiang LRT tinggi-tinggi.

"Curiga saya itu. Orang curiga. Saya juga curiga," kata anggota DPR Independen, di Senayan, Senin 25 Juni 2018.

Menurut Fahri, pembangunan LRT ada yang ganjil, karena tiang pancangnya terlalu tinggi.

"Kenapa bikin LRT tiangnya tinggi-tinggi, yaa kan? Bikin saja LRT di bawah tanah. Supaya nggak perlu ada biaya tiang. Tiangnya tinggi-tinggi, mahal banget itu," kata Fahri penuh yakin akan dugaannya.

Tuduhan atau kecurigaan Fahri Hamzah ini berdasarkan pernyataan ketua umum Gerindra Prabowo. Dalam pernyataan yang disampaikan Prabowo menuduh bahwa pembangunan LRT di Indonesia ada mark-up alias penggelembungan dan kemahalan dibanding di luar negeri.

Data yang Prabowo diperoleh dari gubernur DKI Anies Baswedan. Tapi ketika ditanyakan kepada yang bersangkutan, Anies malah menyuruh wartawan untuk mencari atau memvalidasi di internet karena itu tugas wartawan katanya.

Kembali soal dugaan atau rasa curiga Fahri Hamzah soal mark-up LRT.

Omongan Fahri ini omongan yang ngaco dan omongan yang bukan dari ahli konstruksi LRT. Biasanya kalau terjadi mark-up itu uang mark-up-nya dikorupsi, bukan dengan meninggikan tiang pancang LRT tersebut.

Kalau tiang LRT tersebut dibuat setinggi badan Fahri Hamzah tentu akan terjadi masalah dan menabrak bangunan yang sudah ada. Karena pembangunan LRT ini ada yang di dalam kota. Makanya ditinggikan supaya tidak mengganggu transportasi lainnya. Dan tentu ahlinya lebih tahu kenapa tiang LRT harus tinggi.

Kalau LRT dibangun dibawah tanah tentu biayanya akan lebih besar dan membutuhkan waktu yang akan lama dibanding LRT yang dibangun memakai tiang pancang. Emangnya bikin lubang tikus yang tidak pakai biaya!

Tuduhan atau kecurigaan Fahri Hamzah ini hanya untuk memanaskan suhu politik tanah air saja.

Nyatanya, pemerintah di suruh menanggapi atau memberikan klarifikasi  tuduhan Prabowo atas mahalnya pembangunan LRT di Indonesia. Kayak kurang kerjaan lain saja pemerintah menanggapi orang yang menuduh atau menduga tapi tanpa menyertakan sumber atau data yang valid atau akurat.

[irp posts="16051" name="Fadli Zon, Fahri Hamzah dan Suara Sunyi DPR"]

Pemerintah tidak mau menanggapi kok sewot minta ditanggapi dengan alasan biar tidak terjadi isu liar. Lho bukannya yang suka membuat isu untuk kepentingan politik dari mereka?

Sampai-sampai Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan ikut komentar atau menanggapi atas tuduhan atau rasa curiga Fahri Hamzah.

"Suruh dia hitung bawa ke sini saya cium kakinya kalau saya salah," kata Luhut di kantornya.

Menurut Luhut, pembangunan LRT menggunakan model standar dari Perancis dan telah memenuhi standar internaional, dan lebih baik tidak ikut bicara mengenai LRT jika tidak mengerti.

Mungkin Luhut juga keliru, mana bisa Fahri berhitung....

'Kan bisanya nyinyir!

***