Dalam perjalanan ke luar kota untuk keperluan silaturahmi lebaran kemarin, kebetulan saya membeli sebuah produk minuman dalam kemasan. Ketika menggenggam botol tersebut, saya merasa ada yang aneh. Ternyata ukuran botol di bagian tengah ke bawah, lebih "ramping" daripada ketika saya pernah membeli minuman kemasan yang sama sebelumnya. Saya tanya ke penjualnya, mengapa ada kata-kata "5500", ternyata karena "harganya tidak naik kok Pak".
Penasaran saya foto dan saya bandingkan dengan foto minuman kemasan yang sama di tahun lalu. Ternyata memang volume isinya berkurang dari 350 mL menjadi 300 mL. Artinya berkurang 17% dari volume kemasan tahun lalu dengan harga yang TIDAK NAIK dan TIDAK TURUN.
Saya terpikir: strategi seperti ini jelas tidak mungkin kami laksanakan di Bidang Pelayanan Kesehatan. Walau dengan tarif yang belum direvisi dalam skema JKN, setelah revisi terakhir di November 2016, meski ada inflasi tahunan, tetap bahwa volume layanan tidak boleh dikurangi.
Revisi tarif itu sendiri menjadi ranah Kemenkes setelah berkoordinasi dengan DJSN, BPJSK dan terutama Kemenkeu karena harus mempertimbangkan kecukupan anggaran dan keberlangsungan program.
Logis bahwa tentu saja kecukupan itu sangat dipengaruhi oleh dua hal: besaran iuran peserta per bulan dan komitmen pemerintah memberikan talangan bila memang iuran yang terkumpul kurang. Ada standar yang tidak bisa ditawar karena "tarif belum berubah".
Dalam hal JKN memang sedari awal sudah didestimasikan bahwa iuran yang terkumpul akan kurang dibandingkan biaya pelayanan yang harus dibayarkan. Repotnya bahkan, besaran iuran itu terakhir direvisi pada Maret 2016.
Ada kemajuan dalam arus mudik kali ini dengan dua kebijakan: penambahan operasionalisasi ruas jalan tol dan perpanjangan masa libur lebaran. Mana yang lebih dominan, bisa saja diperdebatkan. Tapi yang jelas, analogi di Bidang Pelayanan Kesehatan barangkali adalah penambahan sumber daya fisik maupun SDM dan pengurangan beban pajak atas obat dan alkes.
Semoga setelah arus mudik dan arus balik terlaksana dengan lancar, maka giliran berikutnya adalah paket kebijakan untuk memperlancar pelayanan kesehatan termasuk tentu saja kenyamanan bagi para pelaksananya.
Aaminn....
***
Disclaimer: foto berikut sudah diusahakan secara optimal untuk mengaburkan identitas dan nama produk. Mari fokus pada soal pengurangan volume dengan harga tetap sebagai topik diskusi.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews