Arti di Balik Kunjungan "Si Cantik" Angelina ke Mosul, Irak

Rabu, 20 Juni 2018 | 06:22 WIB
0
870
Arti di Balik Kunjungan "Si Cantik" Angelina ke Mosul, Irak

Dua hari setelah Hari Raya Idul Fitri, tepatnya tanggal 17 Juni 2018, Angelina Jolie, artis dan anggota Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) sedang mengunjungi  Mosul Barat, di kota al-Zanjely, Irak.

Tidak banyak yang diutarakan utusan khusus UNHCR itu, selain mengungkapkan rasa sedihnya menyaksikan warga yang sudah tidak memiliki tempat tinggal, karena pertempuran pasukan Irak selama tiga tahun dengan gerilyawan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Dialog Angelina Jolie yang sudah lima kali ke Irak sejak bergabung dengan UNHCR  tahun  2001 itu, sudah tentu menimbulkan kesedihan. "Ini negara saya, rakyat saya, tetangga saya. Mengapa saya tidak pergi? Tidak mungkin saya meninggalkannya, " ujar warga setempat kepada Angelina Jolie.

Memang sebelumnya mereka mengungsi ke Mosul Timur atau ke selatan. Namun sekarang setelah dianggap aman, mereka pulang lagi. Tetapi rumah tempat tinggal mereka sekarang sudah hancur. Diperkirakan ada sekitar 40.000 rumah yang hancur atau rusak. Sekitar 1500 keluarga yang pergi, sudah datang kembali. Tetapi kediaman mereka rata dengan tanah.

[caption id="" align="alignleft" width="568"] Masjid yang hancur (Foto: athensvoice.gr)[/caption]

Diperlihatkan pula sebuah bangunan masjid di kota tua, yaitu Masjid al-Nuri. Masjid ini memiliki sejarah tersendiri, selain untuk beribadah umat Muslim, juga sebelumnya memiliki menara masjid yang miring. Masjid itu juga hancur.

Awalnya masjid ini dipakai untuk mendeklarasikan berdirinya Negara Islam di Irak, kemudian berkembang ke Suriah menjadi ISIS. Sebagai duta UNHCR sudah tentu Jolie sering menyaksikan peristiwa ini di berbagai negara. Sudah lebih 20 negara dikunjunginya dan kadangkala tidak segan mengeluarkan dana pribadi untuk kemanusiaan.

Perhatian Jolie terhadap persoalan kemanusiaan mulai muncul saat ia membintangi film "Tomb Rider," di Kamboja. Rasa ingin tahu terhadap masalah kemanusiaan ini mendorongnya mencari informasi lebih jauh melalui UNHCR , yaitu lembaga PBB yang menangani masalah pengungsian dan kemanusiaan.

Beberapa bulan kemudian, ia mengunjungi kamp pengungsi di berbagai belahan dunia untuk mengetahui secara langsung situasi dan kondisi para pengungsi.

Kali ini Jolie berkeliling bukan untuk syuting, tetapi untuk membantu pengungsi. Pada Februari 2001, ia melakukan 18 hari perjalanan kemanusiaan ke Sierra Leone dan Tanzania di Afrika. Jolie bisa berkali-kali mendatangi para pengungsi di satu tempat. Misalnya di Irak ini.

Seiring perjalanan waktu, aktifitas kemanusiaan Jolie semakin intens ke level kebijakan politik. Secara rutin, ia mengikuti Hari Pengungsi Dunia di Washington D.C. Bahkan diundang sebagai pembicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, tahun 2005 dan 2006.

Langkah Jolie di bidang kemanusiaan semakin dalam dengan melobi para anggota Kongres AS agar mengambil kebijakan yang bisa meringankan beban pengungsi. Apalagi pada tanggal 20 Juni, setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Pengungsi Seduni.

***