Mudik Lebaran telah tiba. Anda yang dari Jakarta menuju Jawa Barat bagian selatan dan sudah biasa terjebak macet di jalur Ciawi ke arah Sukabumi, kini punya pilihan: Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) pada ruas Ciawi-Cigombong sepanjang 15,3 kilometer.
Mulai Jumat kemarin, ruas ini sudah dibuka secara fungsional tanpa tarif sampai sepekan setelah Lebaran. Melalui ruas tol ini (foto di atas) waktu tempuh Ciawi-Cigombong akan berkurang jauh dari sekitar satu sampai dua jam menjadi hanya sekitar 20 menit. Selama dibuka fungsional, telah disiapkan tiga pintu tol, yakni di pintu Tol Ciawi, Cimande/Caringin, dan Cijeruk/Cigombong. Pengelola juga menyediakan tempat perhentian sementara bagi pemudik di kilometer 10+700 yang dilengkapi parkir kendaraan, toilet, dan musala.
Panjang Jalan Tol Bocimi ini seluruhnya 54 kilometer. Tol ini akan memangkas jarak dan waktu tempuh Bogor-Sukabumi yang berjarak sekitar 67 kilometer bila melalui jalan arteri, dari semula sekitar 5 jam menjadi sekitar satu dua jam saja.
Adapun tol fungsional di jalur Trans Jawa akan dibuka seluruhnya sejak pukul enam pagi ini untuk mudik Lebaran 2018.
Bogor Outer Ring Road
[caption id="attachment_17065" align="alignleft" width="573"] Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (Foto: Marga Sarana Jabar)[/caption]
Inilah salah satu ruas Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) dari Kedung Badak ke Yasmin yang diresmikan hari Kamis lalu. Panjangnya hanya 2,65 kilometer tapi biaya investasi pembangunannya dua kali lipat dari jalan tol biasa. Kenapa bisa?
Karena konstruksi ruas tol ini seluruhnya layang (elevated). Pengerjaannya sangat kompleks. Pemerintah mengerjakannya siang dan malam. Syukur Alhamdulillah, selesai juga dan mulai beroperasi.
Tol BORR Kedung Badak ke Yasmin (2,65 kilometer) adalah kelanjutan dari jalan tol BORR ruas Sentul menuju Kedung Badak sepanjang 5,8 kilometer. Lalu dari Yasmin, tol ini berlanjut ke Junction Salabenda dengan panjang 5 kilometer. Dengan demikian, total panjang Jalan Tol BORR adalah 13,45 kilometer.
Nantinya, pembangunan tol BORR ini dilanjutkan hingga ke Parung serta Antasari. Bagian sebelah utara dari Parung ke Antasari akan menjadi Jagorawi Dua dengan posisi yang paralel sehingga dari Jakarta ke Bogor memiliki rute alternatif. Sedangkan untuk ke selatan akan terus tersambung ke Cigombong, sehingga menjadi jalan lingkar luar Bogor.
Simpang Susun Kartosuro
[caption id="attachment_17068" align="alignright" width="511"]
Simpang Susun Kartosuro (Foto: Agus Suparto)[/caption]Inilah penampakan terbaru Simpang Susun Kartosuro di Kabupaten Boyolali dari udara. Anda yang sedang mudik melalui darat di jalur ini dan melewati Simpang Susun Kartosuro akan menikmati pemandangan menarik di kiri-kanan jalan berupa persawahan yang membentang luas, padang rumput, pepohonan dan rumah-rumah penduduk di kejauhan.
Simpang susun ini berada di Jalan Tol Trans Jawa dari arah kota Salatiga. Jalur ke arah kiri adalah lanjutan jalan tol menuju kota Solo, Sragen, Ngawi dan tersambung masuk ruas tol Jawa Timur. Sedangkan jalur ke arah kanan adalah jalur keluar jalan tol masuk ruas Jalan Raya Kartosuro dan selanjutnya ke arah kota Klaten dan Yogyakarta.
Jalur Mudik Sulawesi
[caption id="attachment_17069" align="alignleft" width="487"]
Jalan layang Camba (Foto: Kementrian PUPR)[/caption]Dari Pulau Jawa, mari menengok jalur mudik di Sulawesi. Ini foto jalan layang yang berkelok di daerah Camba, di ruas jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Maros dan Bone.
Para pemudik dari Kota Makassar dan sekitarnya melewati jalan ini menuju Kabupaten Bone , Sinjai, Soppeng, dan Wajo di Provinsi Sulawesi Selatan. Jalan layang Camba sesungguhnya belum selesai benar, baru mendekati 90 persen. Tapi pemerintah membuka jalur ini tujuh hari sebelum Lebaran sampai 10 hari setelahnya.
Jalan layang Camba dibangun sejak bulan Desember 2015. Semula, jalur ini sempit dan banyak tikungan tajam. Lalu dibangunlah jembatan sepanjang 314 meter dengan lebar 11 meter, pembangunan oprit dan jalan pendekat sepanjang 413 meter, dan pelebaran jalan sepanjang dua kilometer. Pembangunannya dilakukan oleh kontraktor PT. Wijaya Karya bekerja sama operasi dengan PT. Hutama Karya.
Jalan layang Camba sangat penting sebagai jalur logistik utama ke kawasan tengah Sulawesi Selatan selain sebagai akses ke daerah wisata Taman Nasional Bantimurung.
Tol MKTT
[caption id="attachment_17070" align="alignright" width="515"]
Tol MKTT (Foto: PT Jasamarga Kualanamu Tol)[/caption]Sekarang kita ke Sumatra. Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) dari Simpang Susun Tanjung Morawa sampai Simpang Susun Parbarakan telah dibuka sebagai jalur fungsional untuk arus mudik Lebaran sejak Senin kemarin. Meski fungsional, kondisi jalan sepanjang 10,75 kilometer ini seperti tol operasional, karena ruas ini sudah selesai dan siap untuk diresmikan.
Jalan Tol MKTT menghubungkan Jalan Tol Eksisting Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) dengan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi II-VI (Kualanamu-Sei Rampah) yang telah beroperasi sejak 13 Oktober 2017.
Dibukanya ruas Simpang Susun Tanjung Morawa sampai Simpang Susun Parbarakan ini akan memperlancar arus mudik di Sumatra sekaligus bagian dari sosialisasi tol tersebut. Tol MKTT menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi nasional di Sumatra Utara, seperti kawasan industri Medan, Bandara Kualanamu, Pelabuhan Kuala Tanjung, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke, serta akses menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews