Kebodohan Orang-orang Cerdas yang Penuh Kontradiksi

Sabtu, 2 Juni 2018 | 11:41 WIB
0
622
Kebodohan Orang-orang Cerdas yang Penuh Kontradiksi

Banyak orang cerdas di dunia ini. Mereka tersebar di berbagai tempat. Mereka dilahirkan dengan kemampuan intelektual yang tinggi. Di banyak tempat, kecerdasan intelektual semacam ini dikagumi dan dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.

Mereka mungkin pandai menghitung. Matematika dan fisika bukanlah sesuatu yang sulit bagi mereka. Teknik dan komputer pun dengan mudah mereka kuasai. Sekolah bukanlah sesuatu yang sulit untuk dikerjakan.

Mereka juga bisa pandai menghafal. Beberapa bahkan memiliki ingatan fotografik. Mereka mampu mengingat secara persis apa yang mereka lihat dan mereka dengar. Ujian-ujian sekolah dan universitas pun dengan mudah dikerjakan secara sempurna.

Orang-orang cerdas ini biasanya mempunyai pendidikan tinggi. Walaupun lahir dari keluarga miskin, kesempatan mereka untuk mendapatkan beasiswa cukup tinggi. Mereka biasanya bergelar master atau doktor dari institusi pendidikan ternama. Beberapa bahkan mendapatkan gelar tinggi dari negara-negara dengan tingkat pendidikan yang sudah maju.

Mereka juga biasanya sukses dalam karir. Ada yang bekerja di perusahaan swasta, dan menduduki posisi tinggi. Ada yang menjadi pejabat pemerintah, dan memiliki kekuasaan besar. Apapun bidangnya, orang-orang cerdas ini sungguh dikagumi oleh lingkungan sekitarnya.

Kebodohan Orang-orang Cerdas

Sayangnya, orang-orang cerdas ini kerap kali tidak mampu melihat dunia secara keseluruhan. Mereka dibutakan oleh kecerdasan mereka sendiri. Mereka menjadi sombong, dan kehilangan empati. Mereka tidak mampu melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda, atau merasakan penderitaan orang lain di sekitarnya.

Mereka hidup dalam ilusi, bahwa mereka adalah mahluk-mahluk unggul. Para ilmuwan biasanya terjebak dalam ilusi dan kesombongan semacam ini. Mereka tak merasa bersalah menjadikan tumbuhan, hewan ataupun mahluk lain sebagai bahan eksperimen mereka. Mereka merusak alam atas nama penemuan ilmiah dan terobosan teknologi.

Orang-orang cerdas seringkali tidak kritis. Mereka tidak mempertanyakan pandangan-pandangan yang mereka anut. Mereka mengira, pikiran yang muncul di kepala mereka adalah kebenaran. Akhirnya, mereka kerap kali melakukan kesalahan yang merusak, tanpa mereka sadari.

Mereka juga kerap kali bermulut besar. Mereka gemar mengumbar janji. Mereka gemar juga memberikan harapan-harapan besar yang, sayangnya, palsu. Orang hanya perlu sedikit kritis, guna melihat kepalsuan yang dibalut dengan kesombongan di dalam diri orang-orang cerdas ini.

Orang-orang cerdas ini seringkali juga penuh dengan kontradiksi. Misalnya, mereka mengaku membela rakyat dengan mencuri uang rakyat. Mereka berbicara soal menyelamatkan alam dengan terlebih dahulu merusak alam. Mereka berbicara soal hal-hal luhur, sambil menjadi maling yang tak terlihat.

Inilah kebodohan orang-orang cerdas. Jangan terpesona dengan gelar pendidikan tinggi, ataupun jabatan tinggi. Sebenarnya, merekalah justru perusak kehidupan sosial maupun alam, tempat kita semua hidup. Jika kebodohan orang-orang cerdas ini didiamkan, dunia kita akan hancur.

Mari buka mata kita.

***