Baru Mau Dilayarlebarkan, Pemeran Minke Sudah Menuai Pro-Kontra

Senin, 28 Mei 2018 | 22:48 WIB
0
783
Baru Mau Dilayarlebarkan, Pemeran Minke Sudah Menuai Pro-Kontra

Novel "Bumi Manusia" karya Pramoedya Ananta Toer akan di filmkan atau naik ke layar lebar. Novel yang terbit pada tahun 1980 dan ditulis oleh Pramoedya waktu dalam pembuangan di Pulau Buru. Dan novel ini banyak membius pembaca pecinta karya sastra pada waktu itu, bahkan dialihbahasakan ke dalam beberapa bahasa.

Para pecinta karya-karya Pramoedya di media sosial pada protes atau marah karena novel "Bumi Manusia" yang mau naik ke layar lebar diperankan oleh artis yang sedang naik daun, yaitu Iqbal Ramadhan. Mereka para pecinta atau fans berat novel karya Pramoedya yang sangat begitu menjiwai apa yang telah dibacanya hingga merasuk ke dalam alam bawah sadarnya.

Tidak terima tokoh Minke yang begitu cerdas dan pinter juga sangat revolusioner dan mendobrak tatanan tradisi atau budaya Jawa diperankan oleh Iqbal yang dianggap culun dan dianggap tidak mewakili tokoh Minke.

Inilah resikonya kalau suatu film diangkat dari "novel", banyak yang protes dan menimbulkan pro dan kontra karena mereka menganggap tidak sesuai dengan karakter tokoh yang ada dalam novel. Mereka inginya para pemeran atau bintang film harus mirip dengan karakter yang ada dalam novel.

Sedangkan film dibuat tentu lebih mementingkan segi komersial dan bisa menarik penonton sebanyak-banyaknya. Dan itu terserah sang sutradara. Saat ini bintang film anak muda yang lagi digandrungi adalah Iqbal Ramadhan mantan coboy yunior. Mungkin faktor inilah yang jadi pertimbangan sang sutradara Hanung Bramantyo.

Bukan kali ini saja sutradara ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat pecinta film tanah air. Dulu ada film "Soekarno", Rahmawati sebagai anak Soekarno protes dan marah karena tokoh yang memerankan Bung Karno tidak sesuai karakternya dan ia ingin yang memerankan Bung Karno adalah Anjas Asmara yang tak lain anak dari suaminya. Tetapi sutradara Hanung Bramantyo tetap jalan terus sesuai dengan pendiriannya. Ini hak penuh sang sutradara.

Banyak memang film-film yang diangkat di layar lebar dan sukses besar karena mengangkat  dari cerita "novel". Seperti Laskar Pelangi dan Dilan. Bahkan film Dilan yang diangkat dari novel, meraih sukses besar di layar lebar dengan penonton jutaan. Dan film Dilan inilah yang menaikkan pamor mantan coboy yunior Iqbal Ramadhan.

Jadi para fans berat atau pecinta novel karya Pramoedya jangan terlalu sensi atau baper menanggapi film Bumi Manusia yang akan di perankan oleh Iqbal Ramadhan. Jangan suka mencocokkan antara isi cerita novel dengan jalan cerita di film. Nanti malah bingung sindiri. Kalau suka nanti nonton filmnya, kalau tidak suka yaa baca lagi novelnya berulang-ulang.

Dalam novel jalan cerita bisa menghabiskan banyak halaman yang mencapai 300 halaman atau lebih. Sedangkan dalam dalam film, novel yang tebal itu di ringkas hanya dengan waktu atau durasi 1 jam 30 menit. Itu pun proses pembuatannya perlu waktu berbulan-bulan dan menghabiskan dana yang tidak sedikit.

 

***