Ketersinggungan SBY dan Ucapan Terima Kasih Jokowi

Sabtu, 26 Mei 2018 | 22:50 WIB
0
701
Ketersinggungan SBY dan Ucapan Terima Kasih Jokowi

Presiden Jokowi pada hari Kamis, 24 Mei 2018 meresmikan Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Dan pesawat kepresidenan adalah pesawat yang pertama yang mendarat di bandara Kertajati. Bandara Kertajati adalah bandara terbesar kedua setelah bandara Soekarno-Hatta.

Setelah meresmikan Bandara Kertajati, Presiden Jokowi menuliskan lewat akun media sosial, yaitu ucapan terimakasih kepada mantan presiden SBY, gubernur Ahmad Heryawan dan jajarannya karena bandara Kertajati dicanangkan semenjak mantan Presiden SBY.

Sebenarnya menuliskan lewat media sosial adalah kegiatan rutin presiden Jokowi setelah meresmikan proyek pemerintah pusat atau pemerintah daerah.

Dalam akun media sosialnya presiden Jokowi menuliskan kalimat ucapan terima kasih.

“Saya ucapkan terima kasih pada Pak Susilo Bambang Yudhoyono, Pak Ahmad Heryawan dan jajarannya yang sudah mencanangkan sejak lebih dari satu dekade lalu,” tulis Jokowi di akun Instagramnya.

Rupanya ucapan terima kasih presiden Jokowi lewat akun media sosial itu mendapat tanggapan atau opini beragam, mulai dari pengamat, politikus, masyarakat dan pengamat kaki lima.

Ada yang mengatakan tulisan ucapan terima kasih presiden Jokowi kepada mantan presiden SBY adalah suatu bentuk sindiran. Dan ada yang mengatakan ucapan terima kasih itu sudah selayaknya atau sepatutnya di ucapkan Presiden Jokowi.

Memang tulisan ucapan terima kasih terkait Bandara Kertajati bagi para politikus atau oposisi bisa ditafsirkan bermacam-macam, seperti politisi PKS Mardani Ali Sera sang penggagas #2019GantiPresiden mengatakan, Presiden Jokowi sudah sadar, makanya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah sebelumnya.

Sebenarnya ucapan terima kasih Presiden Jokowi kepada SBY adalah memang sesuatu yang tulus, bukan niat ingin menyindir atau ingin mempermalukan atau menyalahkan. Tetapi Presiden Jokowi dalam tulisan itu juga jujur, bahwa Bandara Kertajati ini dicanangkan sudah lebih dari satu dekade atau lebih dari sepuluh tahun.

Nah, kata-kata lebih dari satu dekade ini yang jadi bahan tafsir atau opini oleh pengamat atau masyarakat. Seakan-akan ingin mengatakan proyek bandara Kertajati ini adalah “proyek mangkrak” era Presiden SBY.

Memang pada era Presiden SBY banyak proyek mangkrak atau terhenti karena investor tidak melanjutkan proyeknya atau karena faktor biaya.

Sekedar informasi, proyek Bandara Kertajati, studi kelayakannya dan penetapan lokasi selesai pada tahun 2003. Dan anggaran pembangunannya menggunakan APBD Pemprov Jabar 100%. Tapi kenyataannya proyek bandara ini tidak dikerjakan karena Premprov Jabar tidak sanggup kalau menggunakan 100% menggunakan anggaran dari APBD.

Akhirnya sama pemerintahan Jokowi proyek ini dilanjutkan, bahkan masuk dalam Program Strategis Nasional yang artinya proyek ini tidak boleh berhenti dan tetap dilanjutkan dengan skema anggaran dari APBN, BUMN, BUMD dan swasta.

Kenapa ucapan terima kasih Presiden Jokowi kepada mantan Presiden SBY menjadi ramai di media sosial?

Karena beberapa hari sebelumnya Presiden Jokowi di hadapan para kepala daerah di Istana pernah mengatakan bahwa keterlambatan pembangunan infrastruktur karena anggaran yang seharusnya bisa dialihkan untuk pembangunan insfrastruktur malah dipakai untuk subsidi BBM. Nah, mantan Presiden SBY merasa tersindir atau jadi kambing hitam.

[irp posts="16132" name="Enak, Ya, #2019GantiPresiden"]

Padahal kalimat itu bukan untuk menyalahkan pemerintah sebelumnya, yaitu era SBY, tetapi gara-gara kalimat itu mantan Presiden SBY langsung merespon lewat akun Twitter, seakan Presiden Jokowi menyalahkan dirinya. Memang mantan Presiden SBY ini tipe perasa atau kalau anak sekarang istilahnya “super-baper”.

Memang pada dasarnya pembangunan itu berkelanjutan, maksudnya kalau kalau proyek-proyek pemerintah sebelumnya belum beres atau selesai akan di selesaikan oleh pemerintah berikutnya.

Ada juga proyek yang sedang berjalan atau belum selesai karena jabatannya sudah habis, maka proyek itu akan diselesaikan oleh pemerintah berikutnya. Atau ada proyek yang memang mangkrak pada waktu yang bersangkutan masih menjabat dan oleh pemerintah berikutnya karena pertimbangan ini dan itu akhirnya dilanjutkan juga.

Akhirnya yang terjadi saling klaim atau berebut keberhasilan pembangunan proyek tersebut.

Sejak Presiden Jokowi dilantik menjadi Presiden RI, program pertamanya adalah menghapus subsidi BBM dan mengalihkan untuk pembangunan infrastruktur.

Makanya pembangunan infrastruktur pada pemerintahan Jokowi sangat terasa dan masyarakat bisa menikmati atau menilainya. Untuk lebih jujurnya nanti pada waktu mudik, masyarakat bisa melihat, menilai dan merasakannya sendiri.

Mudah-mudahan mantan Presiden SBY tidak sensi atau merasa tersindir, fokus saja untuk anak lanangnya supaya menjadi calon presiden atau wakil presiden, jadi bisa melanjutkan program dulu yang tertuda atau belum terealisasi.

***