"Pilkada Jawa" Sesegar Asam Jawa untuk Berbuka Puasa

Jumat, 25 Mei 2018 | 06:07 WIB
0
650
"Pilkada Jawa" Sesegar Asam Jawa untuk Berbuka Puasa

Di antara pilkada di pulau Jawa: Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat, yang saling bersaing ketat dan saling salip menurut lembaga survey, hanya Jawa Timur dan Jawa Barat.

Di Jawa Timur, pasangan Saifullah-Puti dan Khofifah-Emil menurut hampir 6 lembaga survey bersaing ketat dan saling salip. Tidak ada dari 6 lembaga survey tersebut memenangkan salah satu pasangan saja. Malah lembaga survey saling bergantian mengunggulkan tingkat elektabilitasnya dari kedua pasangan tersebut.

Minggu ini pasangan Saifullah-Puti bisa unggul elektabilitasnya, minggu depan lembaga survei lain merilis hasil surveinya dan yang unggul elektabilitasnya adalah Khofifah-Emil. Kadang kalau dihitung dengan skore 3:3, maksudnya tiga lembaga survei mengunggulkan pasangan Saifullah-Puti dan tiga lembaga survei mengunggulkan pasangan Khofifah-Emil.

Jadi masih susah untuk diprediksi siapa pemenangnya dalam pilkada Jawa Timur karena hasil dari beberapa lembaga survei selalu berubah dan tidak stabil tingkat elektabilitasnya.

Di Jawa Barat, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul dan pasangan Deddy M-Dedy Mulyadi tingkat elektabilitasnya juga saling kejar  hampir sama dengan pilkada di Jawa Timur. Dua pasangan lainnya tidak dianggap atau masuk nominasi, hanya sebagai pelengkap pilkada saja.

Malah di Jawa Barat lembaga survey yang sudah merilis hasil surveinya lebih dari 6 lembaga survey. Kalau dihitung dengan skore 4:3. Maksudnya 4 lembaga survey mengunggulkan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul dengan tingkat elektabilitas lebih tinggi dari pasangan Deddy M-Dedi Mulyadi, tiga lembaga survei mengunggulkan pasangan Deddy M-Dedi Mulyadi.

Bahkan dalam acara debat dua pasangan ini sangat panas, hampir saja pasangan Deddy M-Dedi Mulyadi mau meninggalakan acara debat karena dicecar pertanyaan oleh pasangan Ridwan Kamil-Uu.

Sepertinya lembaga-lembaga survei lebih fokus di pilkada Jawa Timur dan Jawa Barat.

Nah, yang sangat adem ayem adalah pilkada Jawa Tengah. Pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin selalu unggul dari hasil beberapa lembaga survei. Dan tingkat elektabilitasnya sangat tinggi. Bisa jadi karena sebagai petahana, maka pasangan ini lebih banyak dikenal oleh masyarakat. Tapi bisa jadi karena Jawa Tengah terkenal sebagai kandang Banteng.

Bahkan selisih tingkat elektabilitas pasangan Ganjar-Tay Yasin dan Sudirman Said-Ida Fauziyah sangat tertinggal jauh, berkisar 40%. Sebut saja rilis lembaga survei Alvara: elektabilitas pasangan Ganjar-Taj Yasin sebesar 58,8% dan pasangan Sudirman Said-Ida Fauziah sebesar 11,5%.

Barusan kemarin lembaga survei Indikator Politik merilis  hasil surveinya, pasangan Ganjar-Taj Yasin elektabilitasnya sebesar 70,4% dan pasangan Sudirman Said-Ida Fauziah elektailitasnya hanya 21%.

Dan belum pernah ada lembaga survei yang memenangkan pasangan Sudirman Said. Kalau di analisa selisih tingkat elektabilitas sangat jauh dan kalau elektabilitas pasangan Ganjar naik, maka pasangan Sudirman Said juga naik, tetapi selisihnya tetap di atas 40%.

Padahal Ganjar Pranowo sudah sering masuk-keluar dari gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan dalam kasus e-KTP. Bahkan namanya selalu disebut dalam persidangan terdakwa/terpidana Setyo Novanto.

Rupanya kasus e-KTP tidak mempunyai dampak sentimen negatif bagi Ganjar, elektabilitasnya malah kian melejit. Dan masyarakat Jawa Tengah juga adem ayem tidak mudah diprovokasi dengan berita-berita yang tidak jelas.

Sepertinya Ganjar Pranowo bisa sedikit santai, bisa ngopi-ngopi atau untuk bikin rileks pikiran. Tapi ngopi-ngopinya nanti setelah buka puasa.

Hanya Ganjar calon gubernur di pulau Jawa yang yakin akan kemenangannya, makanya lembaga survei tidak begitu tertarik ramai-ramai melakukan survei di Jawa Tengah, karena sudah tahu akan hasilnya. Beda dengan Jawa Timur dan Jawa Barat.

Segala sesuatunya masih berubah, tapi juga tidak mudah bagi pasangan Sudirman Said untuk bisa mengalahkan petahana Ganjar Pranowo.

Akankah Jawa Tengah akan membuktikan sebagai kandang Banteng?

***