Hanya diunggulkan di peringkat awal ke-4 dari 21 peserta, pecatur cilik asal Jawa Barat, Samantha Edithso sukses merebut gelar juara kelas junior Piala Gubsu 2018 yang berakhir tadi malam di Medan.
Berbeda dengan kelompok terbuka yang berlangsung sengit sampai turnamen berakhir, untuk kelas junior putri persaingan menuju tangga juara ini praktis hanya berlangsung antara unggulan pertama Cecilia Natalie asal DKI dengan Samantha Edithso.
Setelah pertemuan mereka di babak ke-3 yang berakhir dengan remis keduanya kemudian tampil dominan dengan menyapu satu demi satu lawan-lawan mereka dienam babak berikutnya. Dan usai babak terakhir Samantha dan Cecilia sama-sama membukukan 8½ poin.
Namun dalam perhitungan tie-break, pecatur masa depan Indonesia ini unggul solkoff sehingga dinyatakan sebagai juara pertama disusul oleh Cecelia Natalie di tempat kedua. Posisi ketiga sendiri ditempati pecatur Malaysia bertubuh bongsor, WCM Cua Jia Tien dengan 6 poin.
Dengan demikian Samantha Edithso berhak mendapatkan sebuah piala dan juga hadiah uang sebesar lima juta rupiah.
Untuk apa sih uang sebanyak itu Samantha? "Ditabung, Mbak Holan..."
Berikut salah satu kemenangan munggaran Samantha Edithso di kejuaraan Piala Gubsu 2018 saat memegang buah hitam melawan Aulia Ramadhani yang memegang buah putih;
1.e4 c5 2.Nf3 d6 3.d4 cxd4 4.Nxd4 Nf6 5.Nc3 a6 6.Be3 e5 7.Nf3 Be7 8.Qd2 O-O 9.O-O-O b5 10.a3 Bb7 11.Bd3 Nbd7 12.h4 Nb6 13.Qe2 Rc8 14.Rhg1
Diagram
14... Rxc3 15.bxc3 Na4 16.Kd2 d5 17.exd5 e4 18.Bd4 exd3 19.cxd3 Bd6 20.g3 Re8 21.Qf1 Nxd5 22.Qg2 Ndxc3 23.Bxc3 Nxc3 24.Rc1 Re2+ 25.Kxc3 Qc7+ 26.Kb3 Bd5+ 27.Rc4 bxc4+ 28.dxc4 Qxc4# 0-1
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews