Kalahnya Barisan Nasional di Malaysia bukan sekedar isu politik lokal Malaysia.
Ini adalah bagian dari rencana dan konspirasi internasional terhadap negara Islam.
Di Malaysia selama ini, partai Barisan Nasional nya Najib Razak adalah representasi politik sekuler dan liberal bahkan sejak Mahathir dulu ada di sana, Mahathir taubat.
Sedangkan Kubu Pakatan Rakyat pimpinan Anwar Ibrahim dan Partai PAS Malaysia adalah representasi politik kubu konservatif moderat (Centre-Right) bahkan jauh sebelum Pakatan Harapan pimpinan Mahathir itu lahir.
Malaysia adalah negara Islam yang secara de facto masuk dalam daftar negara Islam plot nya Barat-Eropa-Amerika dan Sekutu haluan kiri jauh (Far Right) lainnya.
Wajar, selain Malaysia sebagai negara Islam bekas jajahan inggris, Malaysia dalam konteks politik internasional adalah salah satu sekutu dekat dengan kekuatan global yang tergabung dalam aliansi kekuatan anti Arab Spring.
Maka wajar juga, 5 bulan lalu, Arab Saudi merilis 76 ulama dunia yang masuk daftar teroris versi Muhammad Ben Salman atas hasil Konsultasi dengan semua mitranya dari Emirat-Mesir-Israel dan Amerika, dan salah satu ulama yang masuk daftar hitam teroris itu adalah Ketua Partai PAS Malaysia, Ustadz Abdul Hadi Awang.
Di lain sisi, rezim Malaysia di bawah PM Najib merestui daftar ini, dan ini memeperjelas posisi Najib yang berada di kubu Arab Saudi dan kawan-kawan dalam memusuhi ulama ulama islam yang lurus atas nama perang menyesatkan yakni perang terorisme.
Terkuaknya skandal mega Korupsi PM Najib dalam kasus 1MDB yang ikut andil dalam melengserkan Najib dalam pemilu kemarin adalah indikasi lainnya.
Hanya 2 hari setelah PM Najib Kalah pemilu nasional Malysia, akun akun Twitter para pengamat politik blok Saudi di Emirat langsung menyerang PM baru terpilih DR Tun Mahathir Mohammad, indikasi sebel nya Blok Saudi dan kawan-kawan melihat realita ini.
Baru baru ini, menteri luar negeri Saudi Adel Al jubeir telah mengakui bahwa Saudi mengucurkan dana 681 juta dolar kepada PM Najib yang oleh PM Najib diklaim sebagai hibah pribadi buat dirinya.
Kalau ditelusuri lebih jauh, sebenarnya dana yang masuk ke kantong Najib bukan hanya 681 juta dolar, tapi sebenarnya angkanya sampai 3-5M dolar, makanya tumbangnya Najib adalah pukulan telak terhadap konspirasi dunia terhadap muslim di Malaysia.
[irp posts="15413" name=" Soekarno Kecil" itu Kini Jadi Perdana Menteri Lagi"]
Makar mereka hebat, tapi makar Allah jauh lebih hebat, lewat tangan Dingin Mahathir-Anwar-Awang, Allah bantu Muslim Malaysia dan Allah lemahkan semua musuh musuhNya dari dalam dan luar Malaysia.
Taubatnya Mahathir plus ketemu momentum yang tepat ishlah (rekonsiliasi) dengan Anwar Ibrahim yang dulu adalah musuhnya adalah tepat dan bagian dari rencana Allah, Malaysia kembali ke track yang benar saat ini.
Begitulah sunnatullah perjuangan, saat tujuan utama adalah kemaslahatan negara, bisa membuang ego pribadi, mengedepankan agama dan dakwah, taubatnya para senior yang mengakui kesalahan juga kekeliruan jalan yang selama ini ditempuh, adalah kesempatan dan gerbang baru menuju kemaslahatan yang lebih besar untuk negara besar ini.
Pelajaran buat indonesia juga, bahwa politik itu memang kejam dan sangat keras, tidak ada tempat buat polos dan lugu lugu apalagi gaya klemar klemer para aktivis Islam di Indonesia, profesional dalam dakwah adalah prasyarat agar bantuan Allah turun dan Allah menangkan umat islam di negeri ini.
***
Tengku Zulkifli Usman,
Analis Geopolitik Dunia Islam Internasional, Jakarta.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews