[irp posts="13879" name="Bahasa Cinta Sang Presiden dan Yusril yang Lebih Pintar dari Jokowi"]
Amin Rais :
+ Pemerintahan Jokowi di dukung oleh kekuata siluman.
+ Rezim Jokowi membangkitkan kekuatan PKI.
+ Rezim Jokowi dengan cara yang licik melenyapkan kekuatan Islam secara perlahan.
+ Ada banyak orang anti tuhan yg tergabung dengan partai besar, mereka membentuk Hizbutsyaitan sedangkan PAN, PKS, Gerindra adalah partai Allah - Hizbullah.
+ Pamor Jokowi mulai merosot dan #2019GantiPresiden akan membuahkan hasil, Jokowi terlalu banyak kesalahanya.
Yusril Ihza Mahendra :
+ Presiden itu, walaupun orangnya goblok, tapi segoblok-gobloknya dia, dia itu presiden.
+ Kami sudah sejak awal mengatakan, kami tidak mendukung Pak Jokowi. Andai pun pencalonan ini calon tunggal, ya PBB akan kampanye dukung KOTAK KOSONG saja.
Mardani Alisera :
+ Gerakan #GantiPresident2019, adalah gerakan dengan cara yang sesuai konstitusi.
# Semua Tokoh di atas, dari mulai Amin Rais, Yuzril Ihza Mahendra juga Alisera dll setuju - Capres yang akan diusung oleh kelompoknya untuk bertarung melawan Jokowi harus mendapatkan restu/berbaiat pada Habib Riziq Shihab.
Masyumi dibubarkan pada era Orde Lama, Nasionalis, NU, PKI membentuk Nasakom - ketika Orba mulai berkuasa pasca kudeta, ia tdk mendapat dukungan dari kaum muslim moderat - maka Soeharto menggandeng ex Masyumi yang sakit hati oleh rezim Orla, dan New Masyumi berasyik masyuk selama 32 tahun, nyaman berada di ketiak orba. Al zaitun adalah monumen peninggalannya yang tersisa, juga PKS dimungkinkan hasil penyemaian Orde Baru.
Jargon Islam yang di pakai kelompok ini, jangan di bayangkan sebagai komunitas umat Islam secara menyeluruh - Yang di maksud rezim ini ingin menghilangkan kekuatan Islam, menekan, memusuhi Islam dll, sebenarnya adalah karena rezim ini memperkecil ruang gerak New Masyumi.
Pasca Jokowi dilantik jadi Presiden tahun 2014, yang pertama kali di kunjungi adalah PBNU dan setelah itu PP Muhammadiah, sejak awal Jokowi tau ia akan di serang dengan isue Islam oleh para politisi yang mengusung jargon Islam. Jokowi dekat dengan Ulama yg sebenarnya bukan Ulama politik, dan kedekatan itu sejak mula ketika awal mengemban mandat selaku Presiden.
Hal yang mencengangkan dari New Masyumi kini adalah: Bahkan Amien Rais seorang kawakan di bidang politik, berbaiat atau meminta restu HRS dalam pencalonan Presiden, ini menandakan betapa kelompok ini melemah dari sisi infrastruktur dukungan.
FPI dengan HRS nya itu proxy yang di ciptakan TNI (Wiranto) dari bahan baku pam swakarsa, bahkan Wikilieaks mengungkapkan FPI didanai Polisi.
Sekarang kepala boneka FPI ciptaan Wiranto, yaitu " HRS ", adalah pemberi restu untuk Capres, tanpa restunya maka tidak akan di dukung oleh kelompok ini.........ini humor politik yang paling menggelikan...
Ujaran vulgar dan sangat kasar yg di lontarkan oleh tokoh-tokoh di atas, seperti Amien Rais, YIM, Alisera, adalah sedikit contoh, betapa Masyumi kalap dan sangat resah atas tidak di akomodasinya mereka dalam kekuasaan.
Saya kira pertarungan Pilpres 2019, cukup panas, lebih panas dari yang mungkin bisa di prediksi. Hal ini kemudian akan menjadi maklum kalau Prabowo sejak awal sudah buka baju...... gerah boo...!!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews