Di Bawah Trump AS Keluar dari Perjanjian Nuklir, Obama Bilang "Sesat"

Rabu, 9 Mei 2018 | 19:41 WIB
0
709
Di Bawah Trump AS Keluar dari Perjanjian Nuklir, Obama Bilang "Sesat"

Presiden Amerika Donald Trump mengeluarkan keputusan yang sangat mengejutkan, yaitu keluar atau menarik dari kesepakatan nuklir dengan Iran. Keputusan sepihak ini sama saja dengan Donald Trump tidak mematuhi perjanjian internasional yang sudah ditandatangani atau disepakati sebelumnya.

Trump mengumumkan keputusannya itu di Gedung Putih.

"Saya mengumumkan hari ini bahwa Amerika Serikat akan  menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran," kata Trump dalam pidato yang disiarkan lewat televisi dari Gedung Putih,Selasa, 8 Mei 2018. Trump juga menggangap kesepakatan nuklir dengan Iran sebagai keputusan sepihak yang sangat mengerikan.

"Ini adalah kesepakatan sepihak yang mengerikan yang seharusnya tidak pernah dibuat," jelas Trump.

Tujuan diadakan perjanjian kesepakatan nuklir dengan Iran yang diprakarsai oleh anggota tetap PBB, yaitu Amerika, Perancis, Inggris, Cina, Rusia dan Jerman adalah untuk menjamin Iran supaya tidak mengembangkan senjata nuklir yang dikhawatirkan akan meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah.

Kalau Amerika menarik diri dari perjanjian kesepakatan nuklir, artinya Amerika akan menerapkan sanksi ekonomi kepada Iran, seperti sebelum perjanjian kesepakatan ditandatangani.

Perjanjian kesepakatan nuklir dengan Iran terjadi dan ditandatangani tahun 2015, pada masa presiden Barack Obama.

Mantan presiden Barack Obama juga ikut komentar atas kebijakan presiden Donald Trump yang menarik atau keluar dari kesepakatan dengan Iran. Ia menganggap atau menilai keputusan Trump sebagai keputusan yang "sesat".

"Melangkah jauh dari JCPOA akan membuat kita membelakangi sekutu-sekutu terdekat AS dan sebuah kesepakatan yang dilakukan para diplomat, ilmuwan dan profesional intelijen terkemuka negara kita. Dalam demokrasi, akan ada selalu perubahan dalam kebijakan dan prioritas  dari suatu administrasi ke administrasi berikutnya. Tetapi terus menerus mengingkari perjanjian yang negara kita adalah merupakan bagian berisiko mengikis kredibilitas Amerika dan menempatkan kita berselisih dengan kekuatan besar dunia," kata Barack Obama.

[irp posts="13007" name="Donald Trump yang Kini Bikin Gedung Putih Jadi Ruwet"]

Mantan menteri luar negeri John Kerry yang merupakan negosiator utama juga mengecam langkah Trump yang keluar dari kesepakatan tersebut. Dan mengatakan Trump "melanggar janji Amerika".

Tapi keputusan Trump ini juga mendapat dukungan dari para sekutunya atau anak angkatnya, yaitu Arab Saudi, Israel dan UEA.

Bahkan pasca keputusan Donald Trump menarik diri dari kesepakatan, Israel melancarkan serangan kepada Suriah, sekalipun yang disasar sejatinya pergerakan pasukan Iran yang ada di Suriah.

Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan akan tetap mematuhi komitmen perjanjian kesepakatan nuklir dengan lima negara yang tersisa.

Uni Eropa, Inggris, Perancis dan Jerman kecewa dengan keputusan Trump dan mereka akan tetap mematuhi perjanjian nuklir dengan Iran.

Trump memang dangdut tenan, "Kau yang berjanji-kau yang mengingkari."

***