Hati-hati Lawan Tak Terduga, Prabowo Berbahaya Jika Jadi "Kingmaker"

Senin, 30 April 2018 | 21:28 WIB
0
836
Hati-hati Lawan Tak Terduga, Prabowo Berbahaya Jika Jadi "Kingmaker"

Prabowo Subianto dapat diibaratkan koin di mata Joko Widodo. Memilki dua sisi, satu sebagai saingan terberat seperti dilansir oleh berbagai survey yang ada termasuk Litbang Kompas, tapi di sisi yang lain Prabowo adalah lawan yang dapat dikatakan paling mudah dibaca dan ditaklukan oleh Jokowi.

Bagaimana mana tidak? Ketika Pilpres 2014, Prabowo yang saat itu bergandengan dengan Hatta Rajasa mendapatkan dukungan dari mayoritas partai termasuk partai pendukung pemerintah saat ini Golkar, PPP dan PAN. Belum lagi pada saat itu Prabowo mendapat dukungan dari Raja Media Harry Tanoesoedibjo, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Perindo.

Dengan dukungan yang begitu kuat dari parpol, belum lagi dari media saat itu, terbukti bahwa Jokowi-JK adalah pemenang Pilpres 2014 dengan selisih kurane lebih 9 juta suara.

Kondisi saat ini pasti berubah drastis, Jokowi semakin populer dengan segala atraksinya. Ditambah dengan dukungan Parpol yang maksimal. Hal ini membuat Jokowi percaya diri bahwa dapat mengalahkan Prabowo pada rematch di 2019 apabila mantan Danjen Kopassus ini jadi maju sebagai Capres.

Akan menjadi bahaya apabila Prabowo tidak maju dan memilih menjadi Kingmaker, memajukan lawan yang belum dapat diukur oleh hasil survey.

Ini pasti membuat Jokowi dengan timsesnya harus berhati-hati dalam menyusun strategi, meski beberapa kali gagal dalam merebut tampuk kekuasaan, Prabowo dinilai pandai apabila mempromosikan orang untuk maju di pemilihan kepala daerah, salah satu orang yang pernah dipromosikan adalah Jokowi.

Apabila pensiunan jendral bintang tiga ini memajukan paket capres dan cawapres yang dapat mengambil hati pemilih yang belum menentukan dukungan dan dukungan di belakang kursi untuk mengatur segala strategi, bisa jadi Jokowi tergopoh-gopoh untuk menghadapi capres dan cawapres pilhan Prabowo.

[irp posts="13602" name="Selamat Datang Jenderal Gatot Nurmantyo!"]

Kita ambil contoh saja apabila Prabowo menjadi Kingmaker dan memilih Gatot Nurmantyo, mantan panglima TNI berdampingan dengan AHY. Ini akan menjadi combo yang bisa saja menyaingi mantan walikota Solo itu.

Bagaimana tidak, pendukung Gerinda akan mengikuti instruksi dari Ketumnya ditambah dengan Pendukung Gatot yang sudah mulai eksis di mana-mana, apalagi Gatot dinilai sebagai representasi dari militer yang dicintai oleh ulama dan mengetahui sedikit banyak kekurangan Jokowi, mantan atasan Gatot selama beberapa tahun.

Dan faktor ketua umum partai berlambang mercy yang juga mantan presiden SBY juga akan menjadi faktor yang sangat penting.

Bayangkan saja dua Jendral yaitu Prabowo dan SBY akan turun menjadi juru kampanye, ditambah signal dari SBY yang mengatakan akan mendukung apabila Prabowo mantan koleganya di TNI menjadi Kingmaker.

Patut kita tunggu di Agustus 2018.

***