Ada-ada saja ulah wakil rakyat yang satu ini, Fahri Hamzah. Hanya karena anggaran pembangunan gedung baru DPR Rp601 milyar tak kunjung cair, ia mengucapkan sumpah serapah yang sebenarnya tak pantas diucapkan oleh wakil rakyat. Yaitu,Fahri Hamzah berharap gedung DPR yang ingin dibangun ulang itu "ambruk".
Bahkan saking kesalnya Fahri Hamzah berucap di Kompleks Parlemen, Kamis 19 April 2018, "Bagus sampai jatuh gedung itu, banyak korban.mungkin itu nanti baru dibangun gedung baru."
Itulah ungkapan kekesalan wakil rakyat independen, karena Fahri sudah dipecat atau tidak diakui sebagai kader partai PKS.
Soal pembangunan gedung baru DPR ini berawal dari pimpinan DPR yang mengajukan anggaran pembangunan gedung baru dengan alasan gedung yang saat ini sudah miring. Sebenarnya alasan gedung miring itu alasan yang sifatnya dicari-cari supaya pihak pemerintah menyetujui anggaran pembangunan gedung baru DPR.
Untuk membuktikan apakah gedung DPR itu miring seperti yang diungkapakan oleh pimpinan DPR, Kementerian PU akhirnya menurunkan tim audit gedung untuk mengecek kebenarannya. Setelah dilakukan audit atau pengecekan fisik gedung DPR, Kementerian PU mengeluarkan hasil audit gedung yang diduga miring itu,hasilnyabahwa gedung DPR beli=um menjadi "Menara Pisa" alias tidak miring dan masih layak untuk ditempati.
Ini artinya alasan gedung DPR sudah miring hanya cerita "fiksi belaka" sekadar untuk meloloskan proyek dari para wakil rakyat yang menghuni gedung itu. Jangan-jangan yang miring cara berfikir para wakil rakyat, bukan gedungnya yang miring!
Bahkan fasilitas dari gedung DPR yang mau dibangun sangat lengkap dan luks, ada ruangan fitness dan kolam renang, entah para wakil rakyat mau jadi wakil rakyat atau mau jadi atlet renang atau angkat besi.
Kinerja wakil rakyat sangat rendah, untuk menghadiri sidang Paripurna saja yang tidak hadir mencapai 300 lebih wakil rakyat, jumlah anggota DPR 560. Boleh-boleh saja meminta pembangunan gedung baru DPR, tapi kalau kinerjanya bagus. Lha ini untuk hadir dalam rapat saja malas, kok malah minta gedung baru. Situ sehat, Bro?
[irp posts="9826" name="Membayangkan Fahri Hamzah Berkampanye untuk Jokowi"]
Dan lembaga DPR ini mendapat tingkat kepercayaan masyarakat yang sangat rendah di antara lembaga pemerintah lainnya.
Entah kenapa, anggaran pembangunan gedung DPR ini bisa lolos atau disetujui oleh pemerintah. Mungkin ada kompromi atau deal-deal tertentu sehingga mau tidak mau pemerintah menyetujui pembangunan gedung baru DPR. Karena waktu itu ketua DPR nya adalah Setya Novanto yang saat ini jadi terdakwa dalam kasus e-KTP.
Ada anggota DPR yang dalam ruangan kerjanya seperti hotel mewah, ada sofa dan tempat tidur malah ada anggota DPR yang dalam ruangannya ada layar monitor yang sangat besar hanya untuk memantau atau main media sosial.
Inilah gambaran wakil-wakil rakyat yang terhormat. Dia boleh berbicara atas nama rakyat dan masyarakat, sekalipun sebenarnya atas nama pribadi dan kelompok.
Ia boleh memanggil siapa saja untuk hadir dalam gedung DPR, tetapi ia tidak boleh dipanggil oleh pihak penegak hukum kalau tidak ada ijin dari presiden.
Wakil rakyat boleh memaki-maki siapa saja,yang dilindungi oleh undang-undang,tetapi kalau ada masyarakat yang menghina atau memaki bisa dipidana.
Jadi pengen ke toilet, kan?
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews