Menasehati seseorang yang mempunyai kebiasaan merokok bukan perkara mudah atau gampang, salah-salah malah timbul masalah dengan orang yang dinasehati tersebut. Menasehati orang merokok tak ubahnya menasehati orang yang sedang jatuh cinta. Maksudnya susah, masuk telinga kanan-keluar telinga kiri, sekalipun yang menasehati itu seorang tokoh agama dan dengan menggunakan dalil-dalil agama.
Ada orang dinasehati malah mengeluarkan tanggapan atau komentar, "Duit-duitku sendiri, kalau sakit dan mati, bukan kamu yang nanggung resiko, kok kamu sibut amat sih ngurusin orang!?" begitulah kata-kata yang sering keluar dari orang yang tidak terima kalau dinasehati soal rokok.
Merokok mempunyai efek "nyandu" yang sangat kuat bahkan narkoba bisa kalah. Orang yang terbiasa merokok kalau ke toilet pasti merokok, rasanya tidak enak kalau tidak merokok,dan habis makan juga biasanya merokok, mulut terasa "kecut" kalau tidak merokok.
Bagaimana kalau ada seorang tamu malah menasehati tuan rumah yang sedang merokok? Pasti tuan rumah akan marah dan bisa mengusir seorang tamu tersebut. Karena punya hak apa seorang tamu melarang merokok sang tuan rumah. Mungkin anda akan bilang, dasar tamu tak tahu diri.S iapa gue-siapa luu!
Tetapi ada seorang pemimpin negara yang masih muda dan termasuk pemimpin yang kontroversial dan mempunyai image atau kesan pemimpin yang kejam, bahkan tak segan-segan menghilangkan nyawa kalau menghalangi keinginannya. Dialah Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara.
Kim Jong Un adalah seorang pemimpin muda yang mempunyai kebiasaan merokok. Dan tidak ada seorang pejabat negara atau militer yang berani menasehati atau menegur sekalipun dengan alasan kesehatan.
Bahkan nasehat istrinya Ri Sol Ju saja tidak pernah didengar atau dicuekin, mirip seperti suami-suami yang cenderung diam saja kalau dinasehati oleh istrinya untuk berhenti merokok.
Seperti dilansir dari South China Morning Post, Rabu 11 April 2018, dalam jamuan makan malam di Kota Pyongyang (Korea Utara), pejabat Korea Selatan Chuing Eui-yong dengan usia 71 tahun sempat menegur atau menasehati dan meminta kepada pemimpin Kim Jong Un untuk berhenti merokok.
Dan permintaan Chuing Eui-yong ini membuat kalang kabut pejabat Korea Utara dan membuat situasi jamuan makan malam menjadi tegang dan hening, hanya gara-gara meminta berhenti untuk tidak merokok. Dan, yang disuruh berhenti merokok bukan orang sembarangan orang. Ia merokok di istananya sendiri. Kok berani-beraninya seorang tamu meminta pemimpin negara untuk berhenti merokok.
[irp posts="13343" name="Di Balik Kunjungan Diam-diam Kim Jong Un ke China"]
Bahkan Kim Yong-chul pejabat Intelijen Korea Utara wajahnya berubah tegang dan menunjukkan rasa marah kepada pejabat Korea Selatan tersebut. Tetapi suasana yang begitu tegang dan hening berubah menjadi mencair lagi berkat istri Kim Jong Un, yaitu Ri Sol Ju.A palagi Ri Sol Ju sekarang sudah menjadi "first lady" atau ibu negara Korea Utara.
Ri Sol Ju menjadi penyelamat dalam jamuan makan malam tersebut dengan bertepuk tangan, Ri Sol Ju mengatakan," Dia (Kim Jong Un) tidak mau dengar kalau saya minta berhenti merokok." Dan kalimat ini menjadikan suasana yang awalnya tegang menjadi cair kembali dan Kim Jong Un akhirnya mematikan rokok yang dihisapnya.
Rupanya nasehat atau permintaan pejabat Korea Selatan Chuing Eui dituruti oleh Kim Jong Un dan tidak marah dengan pejabat dari Korea Selatan tersebut.
Dan secara tradisi Korea, kalau yang meminta atau menasehati usianya lebih tua dan seorang pejabat, biasanya bisa diterima.
Orang menasehati Kim Jong Un bisa berakhir dengan kematian, apalagi sesuatu yang dilarang itu menjadi kebiasaan dan kesukaan Kim Jong Un, yaitu merokok habis makan.
Tanya saja orang yang punya kebiasaan merokok, bagaimana rasanya habis makan tidak merokok atau sedang merokok terus dilarang untuk berhenti merokok? Pasti akan dilempar pakai asbak rokok.
Negara Korea Utara adalah negara yang tertutup, bahkan masyarakatnya atau rakyatnya saja tidak tahu punya anak berapa Ri Sol Ju, yaitu istri Kim Jong Un. Tetapi dari informasi Intelijen Korea Selatan,Ri Sol Ju (28) mempunyai tiga anak dari Kim Jong Un.
Tentu bukan dari hasil melarang suaminya merokok!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews