Mungkinkah Amien Rais sudah mengetahui bahwa kekuatan politik yang dikomandoi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan berlangsung lama hingga membentuk sebuah rezim baru? Sehingga hal ini membuat Amien Rais menerapkan berbagai strategi politiknya.
Saat ini, Partai Amanat Nasional (PAN) yang dilahirkannya masih berada di jajaran koalisi Pmerintahan, namun di sisi lain dirinya kerap melontarkan berbagai kritikan kepada Pemerintahan Jokowi, yang sepertinya begitu dipaksakan.
Dengan kritik Amien Rais yang sebagian orang menilai adanya benih kebencian pada Pemerintahan Jokowi, menjadi pembeda yang jelas antara pemerintahan yang berkuasa dengan kekuatan oposisi.
Posisi oposisi yang dibangun Amien Rais saat ini, tentu saja diharapkan mengahsilkan keuntungan ke depannya. Mungkin saja, hasilnya tidak dinikmati Amien Rais saat ini, namun beberapa tahun ke depan Dinasti Amien Rais akan diperhitungkan di jagat politik Tanah Air.
[irp posts="9795" name="Zumi Zola Tersangka KPK, Hanafi Rais Salahkan Sistem"]
Jika selama ini, kita selalu memandang sebuah Dinasti tidak bisa dipisahkan dari sosok orang yang dianggap pernah berkuasa, seperti Dinasti Soekarno, Dinasti Soeharto (Cendana), ataupun Diasti SBY (Cikeas). Dengan kata lain, tanpa harus berkuasa terlebih dahulu, Amien Rais pun bisa menciptakan sebuah dinasti politik.
Pengalaman selama ini membuktikan, Bung Karno tumbang oleh kekuatan yang "tidak menyukainya" yakni Orba. Selanjutnya, rivalitas Mega dan SBY akhirnya membuat SBY tampil sebagai penguasa, dan kemudian kekuasaan itu pun berlih ke kekuatan Megawati (PDIP).
Kalau mau dibilang, Jokowi ini tidak menggambarkan bahwa dirinya adalah Dinasti Baru (Dinasti Jokowi), tetapi lebih dari kepanjangan Dinasti Bung Karno (Megawati).
Nah, kembali ke Dinasti yang coba dilahirkan Amien Rais. Saat ini, putera tertua Amien Rais, Ahmad Hanfi Rais kiprahnya sudah begitu dominan di PAN. Tak lama lagi, mungkin akan menduduki kursi yang lebih empuk di PAN.
Hubungan kekerabatan antara Amien Rais dan Zulkifli Hasan pun tak bisa diagukan lagi, karena keduanya sudah menjalin diri sebagai keluarga besar. Meskipun keduanya kadang berbeda tafsir soal koalisi, filosofi politik akan menyatukan kepentingan yang sama-sama mereka inginkan.
Kita tunggu saja nanti, apakah kritikan Amien Rais selama ini adalah upaya untuk memberikan panggung kepada anak-anaknya kelak.
Sejarah akan mencatatnya dengan baik.
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews