Sang Jenderal Kebanggaan Ustad Abdul Somad

Jumat, 6 April 2018 | 18:22 WIB
0
1086
Sang Jenderal Kebanggaan Ustad Abdul Somad

Ada yang menarik dengan rangkaian kisah seramah Ustad UAbdul Somad (UAS) pekan lalu di Masjid Al Markaz, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, atas undangan Bapak Kapolda Sulawesi Selatan.

 

Maafkan saya saudara-saudaraku dan para sahabat Polri, bagi sebagian sahabat, undangan Pihak Polri kepada UAS dianggap sedikit menggelitik, beberapa kawan justru bertanya, "Apa tidak salah?"

Saya tidak bisa menjawabnya, karena setahu saya setiap ceramah UAS selalu dihadiri banyak juga personil Polisi dan Tentara.

Dan sepanjang yang saya pahami justru personil Polisi dan Tentara jauh lebih alim dan taat beragama dibandingkan saya, maksud saya para Polisi dan Tentara yang berada di list pertemanan saya.

Untuk keterangan tambahan, biarpun jabatan saya Ketua Partai, Bapak Kapolri kita tidak berteman dengan saya, mungkin saja beliau memang ngga punya akun Facebook.

Kembali ke ceramah UAS, bagian paling menarik tadi malam adalah ketika Pak Kapolda memberikan kata sambutan.

Sebelumnya ada sedikit intermezzo disebabkan ada seorang anak jamaah yang terpisah dari orang tuanya. Pak Kapolda langsung menggendong anak itu agar dilihat orangtuanya di antara kerumunan para jamaah.

Subhanallah, siapakah beliau ini?

Seorang Jenderal Berbintang, memimpin Korps Kepolisian di salah satu provinsi penting yang Ibu Kota wilayahnya paling terpadat di Indonesia bagian Timur.

Tanpa sedikitpun rasa sungkan, beliau menggendong anak kecil yang mencari orang tuanya di depan mata semua orang. Beliau tidak menyuruh ajudan atau para bawahannya yang selalu siap-siaga di samping beliau.

Para jamaah bertepuk tangan dengan meriah untuk sang Jenderal kita.

Saya yakin tepuk tangan yang membahana tadi malam adalah bagian dari doa dan harapan para jamaah, semoga sang Jenderal karirnya makin cemerlang dan suatu saat memimpin Kepolisian Indonesia.

UAS juga berulang kali memuji Sang Jenderal lewat bahasa-bahasa isyarat tanda kekaguman beliau yang tidak bisa disembunyikan.

Kalau Tuan Guru kita juga begitu kagum luar biasa, apalagi saya sebagai Ketua Partai yang merindukan sosok-sosok terbaik para Pemimpin yang saya percaya akan memberikan berkah untuk Indonesia.

Sebagai catatan, saya sudah dua kali menulis tentang beliau ini, Jenderal yang ketika memimpin NTB begitu dicintai masyarakat dan ketika beliau pindah tugas diiringi air mata cinta rakyat di sana.

Selamat Siang Jenderal Umar Septono, doa kami untuk mu dan Indonesia kita.

***

Editor: Pepih Nugraha