Lelaki berjidat legam itu dicegat wartawan sebelum memasuki mobil tahanan. Dia berpesan dengan sebuah nasehat. "Saya berharap para jamaah semua sabar dan tawakal," ujarnya. Sebuah nasihat yang indah.
Abu Hamzah, lelaki itu, mulanya hanya tukang es keliling di Jakarta. Merasa karirnya mentok sebagai pedagang es dia kembali ke kampungnya. Dari modal alakadarnya, dia mulai membangun bisnis barunya : travel umroh dan haji.
Dengan kiat jitu, menawarkan paket umroh murah, bisnis berkembang cepat. Ribuan jemaah mendaftar. Membawa uang ke Abu Hamzah. Dia mendadak kaya raya.
Bisnisnya terus berkembang ke berbagai kota. Jamaah dari seluruh Indonesia menanti janji Abu Hamzah untuk memberangkatkannya ke tanah suci.
Tapi Abu memang tukang es, bukan pebisnis travel. Ada 86 ribu jemaah Abu Tour yang bertahun-tahun tidak juga berangkat. Sementara Abu sendiri sudah berangkat keliling dunia. Gerobak esnya berganti Lamborghini dan Fararri.
Orang-orang marah. Jika dikumpulan seluruh uang jamaah yang masuk ke kantor Abu mencapai Rp 1,8 triliun. Sejumlah satu triliun sampai sekarang belum jelas kemana larinya.
Tapi Abu Hamzah bukan sembarang pebisnis. Dia juga pejuang. Dari sakunya keluar lumayan banyak untuk memperjuangkan gerakan 212. Dari tukang es, aku hendak menggapai surga. Bukan hanya memberikan jasa mengantar orang ke Mekah dan Madinah. Juga membela gerakan 212 sebagai simbol politik.
[irp posts="13297" name="Umrah dan Penipuan Berkedok Ibadah"]
Sayangnya Abu lupa, duit yang ada di tangannya itu bukan miliknya. Itu milik orang lain. Dia memanfaatkan untuk investasi, membeli barang mewah, ongkos keliling dunia, dan koleksi mobil.
Sekarang Abu Hamzah ditangkap polisi. Dia dituduh menggelapkan dana jamaah umroh.
Sebelum digelandang ke mobil tahanan, Abu memberikan nasihatnya kepada jamaah yang belum berangkat. Nasihat yang keluar dari hati yang dalam. "Semoga semua jamaah sabar dan tawakal. Mengikhlaskan semuanya dan berserah diri kepada Allah..."
Sebuah nasihat yang luar biasa. Adakah nasihat yang lebih indah dari ini?
Hiyaaattt dezziiggg...
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews