Sang Bango, eh Sang Bango
Kenape elu, elu delak-delok aje?
Mengkenye aye, aye delak-delok
Sang Kodok, eh, kerak-kerok
Sang kodok eh eh sang kodok
Kenapa elu kerak kerok aje
Makanya aye kerak kerok aje
Eh sang hujan kagak mau turun
Sang hujan eh eh sang hujan
Kenapa elu nggak mau turun
Makanya aye enggak mau turun
eh sang ikan kagak mau nimbul
Kalau begini caranye lagu Sang Bango nggak ada habisnye. Main salah-salahan terus. Udah deh nggak usah nyanyi. KPK lagi ngincer kepala daerah yang lagi nyalon yang akan dijadiin tersangka, tapi Pak Menkopolhukam bilang, jangan sekarang jadiin tersangkanye, tunda dulu. Kire-kire Pak WIranto udah ngomong sama Presiden apa belon soal itu? Coba kite tanya Pak Presiden
Pak Presiden, kenapa KPK harus menunda calon kepala daerah yang bakal dijadiin tersangka?
"Silakan tanya ke Pak Wiranto," kata Jokowi kepada wartawan di Serang, Banten, Rabu 14 Maret 2018. Saat ditanya apakah pernyataan Wiranto itu merupakan arahannya atau bukan, Jokowi juga tidak menjawab tegas.
[irp posts="12626" name="Jangankan Pak Wiranto, Presiden Jokowi Pun Tak Bisa Intervensi KPK"]
Kalau begitu, kita tanya kepada Pak Wiranto, apakah sudah lapor presiden soal entu?
"Tidak semuanya harus petunjuk Presiden, harus keputusan Presiden," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 15 Maret 2018. "Ini apa gunanya para menteri kalau semuanya Presiden. Presiden sudah banyak tugasnya," tambah Wiranto.
Kendati demikian, Wiranto menegaskan, imbauan agar KPK menunda proses hukum terhadap calon kepala daerah bukan inisiatif atau keputusannya pribadi. Menurut dia, imbauan itu ia keluarkan berdasarkan hasil rapat bersama dengan Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu.
Oke deh, kita tabayun sama KPU. Pak KPU, coba jelasin duduk perkaranye. Jadi bener Bapak ikut menyetujui imbauan itu?
"Pandangan bahwa proses hukum menunggu Pilkada serentak selesai itu murni pandangan pemerintah, bukan pandangan KPU," ujar Komisioner KPU Wahyu Setiawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 13 Maret 2018.
Sekarang, coba kita tanya kepada Babe Bawaslu. Gimana nih,Be ceritanye?
Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja tidak sependapat dengan imbauan pemerintah yang meminta KPK menunda proses hukum terhadap calon kepala daerah. Sebab, menurut dia, kasus hukum terkait kasus korupsi tidak berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu sehingga tidak perlu dihentikan.
"Tidak ada hubungannya dengan pemilu, iya (kasus korupsi harus tetap ditindak), khususnya OTT (operasi tangkap tangan)," ujar Rahmat saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 13 Maret 20.
Waduuuuh…Oke deh, kite tanya lagi sama Sang Bango;
Sang Bango, eh Sang Bango
Kenape elu, elu delak-delok aje?
Mengkenye aye, aye delak-delok aje
Sang Kodok, eh, kerak-kerok
Sang kodok eh eh sang kodok
Kenapa elu kerak kerok aje
Mangkanye aye, aye kerak kerok aje
Coba tanya sama anak aye...
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews