"Pria Tua dan Gila" serta Pria "Gemuk dan Pendek" Segera Berjumpa

Jumat, 9 Maret 2018 | 20:58 WIB
0
720
"Pria Tua dan Gila" serta Pria "Gemuk dan Pendek" Segera Berjumpa

Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, segala sesuatu mungkin terjadi, apalagi dalam dunia politik atau diplomasi.

Kemarin di PepNews pernah saya menulis hubungan Korea Utara-Korea Selatan, yang mengalami pasang surut dalam hubungan kedua negara. Ketegangan terjadi karena Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik yang bisa membawa hulu ledak nuklir.

Untuk mengurangi ketegangan maka diutuslah delegasi Korea Selatan untuk bertemu dengan pemimpin muda Korea Utara, yaitu Kim Jong Un. Bahkan ini termasuk pertemuan bersejarah bagi kedua negara.

Dan akan ada pertemuan bersejarah antara presiden Amerika Donald Trump dan presiden Korea Utara Kim Jong Un yang akan berlangsung akhir bulan Mei, begitu kata penasehat Keamanan Korea Selatan, Chung Eui-yong di depan Gedung Putih, Amerika Serikat.

Pertemuan ini tentu berkat diplomasi yang dilakukan sebelumnya antara delegasi Korea Selatan yang dipimpin Kepala Keamanan dan Kim Jong Un dalam jamuan makan malam selama 4 jam.

Presiden AS Donald Trump dan Kim Jong Un, "gaek" dan "brondong", untuk menggambarkan tokoh tua dan anak muda ini, yang saling sindir, saling ejek, saling ancam. Bahkan Kim Jong Un memberi julukan kepada Donald Trump "pria tua dan gila". Tak terima dengan ejekan itu Donald Trump membalasnya dengan sebutan "pria gemuk dan pendek".

[irp posts="1855" name="Trump is Not My President"]

Donald Trump pernah memberi julukan "Little Rocket Man" kepada Kim Jong Un di depan para delegasi anggota PBB. Pernyataan ini memancing amarah pihak Korea Utara. Tak kalah sengit Kim Jong Un membalas lagi dengan mengatakan "frightened dog" kepada Donald Trump, bahkan ada julukan lagi untuk ditujukan pada Donald Trump "Dotard" yang artinya seseorang yang malas, tua dan gila. Ada-ada aja hahaha....

Begitulah kalau pemimpin orang tua ribut dengan pemimpin muda, pasti menang yang lebih muda bikin panas atau marah bagi orang tua.

Tapi dua pemimpin ini sebentar lagi akan bertemu. Kalau tidak aral melintang, ini pertemuan bersejarah bagi dua negara dan bagi dua pemimpin yang sama-sama penuh kontroversial.

Mudah-mudahan pertemuan kedua pemimpin ini membawa dampak yang positif dan meredakan ketegangan bagi kedua negara dan bagi kawasan di Semenanjung Korea.

***

Editor: Pepih Nugraha