Wilayah udara kita sering kali dimasuki oleh pesawat-pesawat asing dengan misi tertentu.Tentu sebagai negara kepulauan dan dengan wilayah udara yang sangat luas memerlukan pesawat-pesawat tempur yang mumpuni, peningkatan jangkauan radar di setiap wilayah, penggunaan drone untuk memantau wilayah kepulauan.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) lewat Kemenham melakukan pengadaan atau pembelian Alutsista sekalipun dalam keadaan anggaran yang serba terbatas, tetapi secara bertahap TNI juga ingin memenuhi kelayakan Alutsista tersebut.
Seperti pembelian Sukhoi SU-35 yang sudah melakukan kontrak dengan membeli 11 pesawat tempur terbaru dan diperkirakan datang secara bertahap dan tahun 2020 kemungkinan sudah lengkap semua dengan sistem persenjataan.
Selain itu untuk memenuhi syarat minimal dalam melindungi wilayah udara kita TNI juga menerima hibah pesawat tempur F-16 dari Amerika.Pesawat ini sekalipun bukan jenis baru,tetapi masih layak pakai karena ditingkatkan kemampuan radarnya dan persenjataan-nya atau di up grade.
Tentu hibah ini juga dalam rangka mempererat hubungan antara pemerintah RI dan Amerika yang sering mengalami pasang surut dalam hubungan kedua negara. Apalagi Cina semakin agresif dalam perebutan wilayah di Laut Cina Selatan.
Pemerintah Amerika memberi hibah pesawat F-16 sebanyak 24, pesawat ini datangnya juga bertahap, bahkan juga mengalami kendala karena ada sedikit kerusakan dan jarak yang sangat jauh dalam pengiriman 24 pesawat F-16 tersebut.
Pesawat F-16 sudah datang lengkap dengan jumlah 24, tetapi karena kesibukan dan padatnya acara Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, serah terima pesawat F-16 kepada TNI AU baru dilaksanakan pada Rabu, 28 februari 2018 di Madiun.
Jadi serah terima F-16 kepada TNI Angkatan Udara ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima dari Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan kepada Asisten Logistik Panglima TNI di Lanud Iswayudi.
Dari 24 pesawat F-16 nantinya akan ditempatkan di Lanud Iswayudi sebanyak 12 pesawat F-16 dan di Lanud Pekanbaru sebanyak 12 pesawat F-16.
Diharapkan dengan serah terima ini,TNI AU bisa menjaga wilayah udara dan menjadi pemburu kepada pesawat-pesawat asing yang masuk wilayah udara Indonesia.
Bahkan pemerintah Amerika juga akan memberikan empat pesawat drone ScanEagle kepada pemerintah Indonesia untuk menjaga wilayah laut atau maritim, dan drone ScanEagle jenis ini termasuk jenis yang sangat canggih.
Drone ScanEagle nantinya akan diserah terimakan kepada TNI Angkatan Laut.
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews