Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla telah tiba di Afghanistan. Foto dari Biro Setwapres RI ini memperlihatkan JK bertemu dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani di Istana Delkussa, Selasa, 27 Februari 2018.
Terlihat pula Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi yang lebih dulu ada di Afghanistan setelah mengunjungi Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa dari Indonesia di Lebanon.
Tugas utama JK di Afghanistan adalah ingin menciptakan perdamaian di Afghanistan dengan negara tetangganya Pakistan. JK berseloroh, kenapa kita tidak bisa ciptakan perdamaian seperti di Aceh.
"Kalau mereka konflik terus menerus, seperti kita konflik di Aceh dulu, pecah belah, tidak maju," ujar JK.
[irp posts="9418" name="Afghanistan dan Penghargaan untuk Presiden Jokowi"]
Memang sewaktu JK menjadi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di masa Presiden Megawati dan Wakil Presiden di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, JK berhasil menciptakan susana damai dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang membuat gerakan itu bersatu dengan Negara Kesatuan RI.
JK yang dikenal dengan panggilan Daeng Ucu ini sejak 1968 telah menjadi CEO NV Hadji Kalla. Pernah menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Menlu RI Retno Marsudi yang sebelumnya sudah tiba di Afghanistan, sebelumnya sudah berkunjung ke Lebanon dan mengunjungi pasukan RI yang bergabung dengan Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon. Hal ini menurut saya, ada kaitannya dengan situasi Lebanon semakin memanas.
Baru-baru ini dari Press TV, kita menyaksikan Presiden Lebanon Michel Aoun, kembali mengingatkan Israel agar tidak melakukan kekerasan terhadap pemerintahan yang sah di Lebanon. Jika itu terjadi, Beirut sudah siap menghadapi gangguan dari Tel Aviv tersebut.
“Lebanon tetap tenang dan selalu menciptakan stabilitas di Lebanon Selatan. Tetapi siap mempertahankan diri jika ada serangan demi mempertahankan stabilitas," ujar Aoun ketika bertemu dengan Wakil Sekjen PBB Jean-Pierre Lacroix di Beirut, Senin lalu.
Aoun mengingatkan agar Tel Aviv tidak menggunakan pesawat tempurnya menyerang Suriah sesuai Resolusi Dewan Keamanan PBB no. 1701.
Aoun menambahkan Israel merencanakan membangun dinding pembatas sepanjang perbatasan Lebanon Selatan. Hal ini sudah tentu menancing aksi kekerasan.
Hizbullah sejauh ini telah membantu militer Lebanon mempertahankan serangan Israel di tahun 2000 dan 2006.
Serangan Israel ini tidak lain, karena di wilayah itu banyak juga terpendam minyak dan gas. Kalau melihat peta, Lebanon bertetangga dengan Suriah dan berterangga dengan wilayah Palestina dan Israel.
Tulisan pernah dimuat di wartamerdeka.net
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews