Lagi-lagi kita seperti ini.
Kita memulai dengan lambat, kalimat demi kalimat tergelincir perlahan. Anak kalimat menggantung, kata demi kata tersendat.
Kamu bertanya mengapa aku berbicara dengan nada frustrasi. Apakah aku bosan denganmu?
Aku tertawa kecil bagai tercekik.
"Reaksimu berlebihan ... Aku tenang, kok," kataku.
Kamu menyeringai dan mengangguk berulang kali. Sekarang kita benar-benar mulai.
"Dengar, aku minta maaf. Hanya saja, aku benci harus mengulangi kata-kata yang sudah kukatakan padamu. Kamu itu menyebalkannya sekali. Kamu pasti ngomel kalau harus melakukannya juga.”
“Enggak masalah. Aku yang duluan mengeluh waktu kamu menanyakan hal yang sama berulang kali. Jadi setiap kesempatan, kamu pasti membalas dendam. Aku tahu, kok.”
“Ayolah. Kamu tahu bukan itu yang kumaksud. Berhentilah bereaksi berlebihan.”
'Oh ya, inilah Juliet si ratu drama. Ha ha. Aku tahu kamu ingin menyebut ‘Jancuk’. Oh ya, je-je....... Juliet Jancuk. Dua J. Ha ha.”
'Baiklah, dengar. Maafkan aku. Ini takkan terjadi lagi.”
"Janjimu, Tuan Romeo yang terhormat . Apakah aku belum pernah mendengar janjimu sebelumnya? ‘Ini takkan terjadi lagi', 'Ini terakhir kalinya.’... Ha ha.”
"Juliet, aku bilang aku minta maaf. Berhentilah bersikap emosional!"
“Ha ha. Baiklah. Aku enggak akan emosional. Aku mendengarmu saja. Aku akan seperti kamu Tuan Anti-Emosional-Dengan-Nada-Bicara-yang-Keras. Aku akan seperti kamu. Lihat?”
"Kenapa kamu selalu seperti ini?"
“Seperti apa, Romeo? Kenapa aku harus seperti apa?”
"Ya sudah. Lupakan saja.”
'Ha ha. Aku tahu. Tuan-Romeo-Ya-Sudah. Tuan-Romeo-Lupakan-Saja. Kok aku seperti merasa ada yang sedang emosional di sini? Ha ha.”
Aku hanya menyeringai menerima sarkasme itu dan mengatupkan bibirku rapat-rapat sepanjang perjalanan pulang menuju ke rumahmu. Kamu turun dan kita tidak mengucapkan 'selamat berpisah'.
Kamu membanting pintu mobil dan kaget sendiri oleh suaranya. Terselip 'maaf' tanpa membuka bibirmu. Aku memperhatikan kamu mendorong pintu gerbang dan masuk ke dalam rumahmu.
Sambil tertawa kecil, aku menghidupkan mesin mobil dan melaju.
Ini bukan akhir dari dunia. Dunia kita.
Aku takkan begadang semalaman, bertanya-tanya apakah ini merupakan puncak akhir hubungan emosional kita. Ini bukan apa-apa.
Kita hanya bicara.
Bandung, 24 Februari 2018
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews