Nasib Palestina, Mesir-Israel Mesra dengan Ekspor Gas Alam

Kamis, 22 Februari 2018 | 09:25 WIB
0
574
Nasib Palestina, Mesir-Israel Mesra dengan Ekspor Gas Alam

Ketika Israel memindahkan ibukotanya ke Yerusalem dan Donald Trump juga mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, seluruh dunia mengutuknya, terutama dunia atau negara-negara Islam.

Bahkan demo terjadi di negara-negara Islam, protes atas Yerusalem menjadi ibukota Israel, semua mengutuk negara Zionis tersebut.

Di negara kita juga marak demo-demo dan menentang atas keputusan Israel yang ingin memindahkan ibukota Israel ke Yerusalem. Bahkan demo di depan Kedutaan Amerika juga dilakukan oleh ormas-ormas Islam sebagai bentuk protes dan membela rakyat Palestina yang lebih berhak atas Yerusalem sebagai ibukota.

Di dunia medsos tak kalah sengitnya perdebatan soal Yerusalem ini, ada yang menarik sejarah ke belakang tentang perjanjian tahun 1948 atau mundur lagi sejak terusirnya Yahudi dari Eropa, bahkan ada yang menggali sejarah Yerusalem ribuan tahun lalu hanya untuk mengetahui siapa sebenarnya yang berhak atas Yerusalem.

[irp posts="10853" name="Sebab Minyak Sebelanga, Perang Lebanon-Israel Makin Terbuka"]

Perdebatan sesama anak negeri itu semakin sengit dan panas, menghasilkan  dua kubu; satu yang memihak Palestina atas Yerusalem dan kubu yang setuju Isreal atau Yahudi atas Yerusalem. Dan ada juga yang berpendapat Yerusalem untuk semua agama, yaitu  Yahudi,Kristen dan Islam.

Karena perdebatan yang panas, salah satu kubu yang memihak Palestina atas Yerusalem, menuduh pihak yang setuju Isreal atas Yerusalem dengan sebutan baru, yaitu "Zionis Sawo Matang", ini Zionis jenis baru,h anya gara-gara perbedaan pendapat di medsos, dan yang menjuluki itu juga orang berpendidikan tinggi.

Negara orang lain yang berkonflik, sesama anak negeri juga ikut terbawa konflik.

Berita yang terbaru atau update, Presiden Mesir Abdel Fatah el-Sisi mengakui negaranya telah menandatangani kesepakatan dengan perusahaan Israel untuk memasok gas alam kepada pemerintah Israel. Dengan nilai kontrak 15 milyar dollar dengan jangka waktu sepuluh tahun.

[irp posts="8890" name="Politik Mesir, Presiden Al Sisi Ganjal Jenderal Sami Anan"]

Bahkan Perdana Menteri Isreal menyambut baik kesepakatan ini. Benjamin Netanyahu bahkan menyebut hari tercapainya perjanjian ekspor ini sebagai "hari bersejarah Israel".

Inilah satu gambaran atau bukti negara-negara tetangga Palestina yang seharusnya membantu atau memihak kepada Palestina yang sampai detik ini belum merdeka atas tanah atau wilayahnya. Setiap negara-negara Arab mempunyai agenda dan kepentingan sendiri-sendiri dengan Israel.

Seperti Mesir yang saat ini menjalin bisnis atau kepentingan ekonomi dengan Israel dengan kerjasama ekspor gas alam ke negara Israel.

Negara Arab Saudi pun,juga sama telah menjalin hubungan yang semakin mesra dengan Israel, baik dalam politik dan keamanan atau ekonomi.

Palestina hanya menjadi komoditi politik oleh negara-negara tetangganya saja, Palestina harus berjuang sendiri karena negara tetangganya juga sibuk dengan urusan dan kepentingan sendiri.

***

Editor: Pepih Nugraha