Bey Machmudin Yang Terlalu Cepat Bereaksi, Blunder Yang Terjadi

Rabu, 21 Februari 2018 | 09:44 WIB
0
608
Bey Machmudin Yang Terlalu Cepat Bereaksi, Blunder Yang Terjadi

Memang betul Paspampres bersikap sesuai protap, namanya juga prajurit. Paspampres tentu mengikuti arahan panitia acara. Padahal sudah dilakukan pencoretan nama Anies Baswedan dari daftar saat-saat terakhir. Dan yang mencoret adalah panitia, dikomandani Maruarar Sirait kader PDIP, partai yang berkuasa.

Dilain hal, saya kira Maruarar tidak juga berani-beraninya mencoret Gubernur tuan rumah, jika tidak ada perintah dari atasan, yakni Sekretariat Presiden.

[irp posts="10747" name="Video Dicegah Paspampres Viral, Kemenangan Kecil Anies atas Jokowi"]

Ini terbukti dengan release yang dikeluarkan oleh Bey Machmudin, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden. Padahal secara protokoler yang resmi dan lazim dilakukan sesuai Pasal 13 Undang-undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan.

"Tata Tempat bagi penyelenggara dan/atau pejabat tuan rumah dalam pelaksanaan Acara Resmi sebagai berikut:

a. dalam hal Acara Resmi dihadiri Presiden dan/atau Wakil Presiden, penyelenggara dan/atau pejabat tuan rumah mendampingi Presiden dan/atau Wakil Presiden."

Sekretariat Presiden berdalih bahwa acara tersebut bukan acara resmi. Lalu jika bukan acara resmi, kenapa event tersebut dipenuhi oleh Paspampres, Menteri Olah Raga dan gak perlu juga diberi nama Piala Presiden.

Selain itu jika itu bukan acara resmi, tentu anggaran yang digunakan tidak boleh menggunakan anggaran negara, karena bukan acara resmi. Pernyataan Sekretariat Presiden malah semakin blunder, seperti tidak mengetahui dampak dari rilis media tersebut.

Satu sama lain saling lempar-lemparan kesalahan, MBULET. Mereka sendiri yang berbuat, sekarang mereka sibuk buat pers rilis sana sini. Pantas aja negara pengelolaannya kocar-kacir, karena punggawanya kerja gak beres, penuh intrik, dibungkus mental yang kedodoran.

***

Editor: Pepih Nugraha