Apakah Barbarian itu?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), barbarian adalah orang atau kelompok barbar. Sedangkan pengertian barbar menurut KBBI, adalah tidak beradab atau biadab.
Masih menurut KBBI, biadab berarti:
Dikutip dari Wikipedia Berbahasa Indonesia, pengertian barbar dijelaskan lebih detail dan kekinian, yaitu:
Sedangkan kata biadab dapat merujuk kepada:
Kelompok seperti inilah yang mengamuk di Gelora Bung Karno (GBK) pada putaran final Piala Presiden antara Kesebelasan Persija Jakarta versus Bali United, Sabtu malam 17 Februari 2018 lalu.
Dikutip dari Kompas.com 19 Februari 2019, dengan judul: Kerusakan di GBK, dari Pembatas Akrilik hingga Taman, merinci kerurasakan di GBK meliputi:
Inilah ulah barbarian. Brutal bagi mereka adalah sebuah budaya. Merusak bagi mereka adalah sebuah kebanggaan. Memelihara dan menjaga ketertiban umum bagi mereka adalah lelucon dan sebuah kekejian.
Mereka sudah lama tinggal di kota megapolitan Jakarta tetapi sifat dan sikap mereka masih tertinggal jauh di masa lampau, dimasa jahiliah.
Mereka sudah mengenyam pendidikan bahkan mungkin sudah banyak yang "memakan bangku kuliahan" tetapi mental mereka tetap tertinggal jauh di abad kegelapan.
[irp posts="8677" name="Ketidakadilan Stadion GBK dan Semangat Jakarta untuk Semua"]
Mental-mental anarkis seperti inilah sebenarnya yang merusak bangsa ini dan sangat perlu "direvolusi mental"-nya, tetapi sepertinya butuh waktu yang sangat lama.
Mungkin mereka ini adalah seperti tokoh dalam puisi Chairil Anwar: "mereka adalah binatang jalang dari kumpulan yang terbuang, yang ingin hidup 1000 tahun lagi.
Semoga mereka cepat berlalu....
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews