Ingin Terhormat, Kalian Jangan Ngorok Waktu Sidang Soal Rakyat

Kamis, 15 Februari 2018 | 22:32 WIB
0
566
Ingin Terhormat, Kalian Jangan Ngorok Waktu Sidang Soal Rakyat

Pengesahan UUD MD3 yang kontroversial oleh DPR seperti menyiramkan bensin ke api yang lama menyala. Api itu adalah perasaan muak di masyarakat melihat kelakuan para anggota DPR yang terhormat, di mana lembaga ini masih menyandang predikat lembaga terkorup 2016, entah yang 2017 karena belum dirilis, atau tidak berani dirilis karena ada ancaman dari UUD MD3 pada pasal 73, 122 dan 245. yang isinya begitu lucu melindungi dirinya seolah bak malaikat yang kalis akan dosa.

Hujatan dan cibiran dari banyak orang kepada DPR adalah karena kelakuannya bukan dibuat-buat oleh orang yang kurang kerjaan, karena rakyat ini bukan politisi atau oposisi DPR, anggota DPR adalah pilihan rakyat bagaimana mungkin menjadi musuh kalau tidak karena kelakuan yang bersangkutan setelah di Senayan jadi kayak setan.

[irp posts="10536" name="Jadi Anggota DPR Itu Berat, Kau Tak Akan Kuat Kalau Tak Gila Hormat"]

Di sini sebenarnya partaipun harus harakiri karena kadernya secara massif jadi koruptif, tapi apa hendak dikata karena si koruptor menjadi penyumbang dana partai, malah ada partai berbasis agama yang mengatakan mereka sedang mendapat cobaan, kena OTT diseret KPK karena maling kok cobaan, kelas ketua partai atau petinggi negeri pikirannya miskin moral.

Bapak-bapak yang terhormat, gampang saja kalau masih mau menjadi orang terhormat, berbuat baik saja sesuai amanah yang Anda emban, bukan jadi tukang embat uang rakyat, berlaku jujur, bantu pemerintah bekerja, jadilah oposisi yang punya hati untuk negeri bukan pembenci yang akut hanya karena calonnya tak terikut nyangkut.

Sangat mudah membuat kalian menjadi baik dimata rakyat, jangan ketahuan tidur di ruang sakral, jangan mengkritik orang yang kerja baik, rakyat 256 juta ini tidak beloon-beloon amat, malah kalian membeloonkan diri menjadi bunglon murah, parah.

Tiga pasal di atas tidak otomatis menjadikan kalian menjadi terhormat, seperti apa yang disampaikan ketua DPR katanya untuk menjaga kehormatan. Sejak nenek moyang kita masih ngemut paku kita semua tau menjaga kehormatan itu ya pakai kelakuan, bukan sesuka hati berkelakuan lantas minta perlindungan dengan jeruji UUD, jujur aman di badan kalian tapi tak enak diperasaan karena dalam hati kecil kalian pasti masih mampu memilah mana kebaikan mana kemunafikan.

Jadi simpel saja, berlindunglah dengan akhlak dan kepribadian bukan dengan UUD yang dipaksakan, karena toh hidup kalian tidak tahan lama-lama amat apalagi kalau cuma duduk 5 tahunan, toh kuburan juga tempat peristirahatan untuk mempertanggung jawabkan perbuatan dan kelakuan.

Jangan jadikan Masuk kantor, Duduk, Duit dan Diam.

***

Editor: Pepih Nugraha