Politik dinasti akhirnya membawa korban dalam pusaran pengesahan APBD Provinsi Jambi.
Zumi Zola adalah anak dari gubernur Jambi sebelumnya yaitu Zulkifli Nurdin setelah mengawali karier politik menjadi Bupati Tanjung Jabung Timur untuk periode 2011-2016.
Dulunya Zumi Zola adalah seorang artis dalam jagat hiburan, kisah percintaannya juga kandas dengan Ayu Dewi dan akhirnya mempersunting Therrin Tharia yang tak lain anak dari Tengku Malinda, yaitu penyiar berita TVRI.
Kemarin KPK menggeledah rumah dinas gubernur Jambi untuk mencari bukti-bukti berkaitan dengan suap pengesahan APBD Provinsi Jambi. Sialnya, Zumi Zola juga dicegah ke luar negeri oleh Ditjen Imigrasi.
[irp posts="7378" name="Menimbang Kemungkinan Gubernur Jambi Zumi Zola Pakai Rompi KPK"]
Seorang pejabat kalau sudah dicegah ke luar negeri berkaitan proses hukum biasanya selangkah lagi bisa menjadi tersangka, sekalipun belum tentu jadi tersangka.
Kasus ini berawal dari operasi tangkap tangan tangan plt Sekda Jambi. Demi untuk meloloskan pengesahan APBD Sekda ini memberikan sejumlah uang kepada anggota DPRD supaya segara mengesahkan APBD Jambi.
Karena Sekda adalah tangan kanan seorang gubernur, maka tidak mungkin ia melakukan suap tanpa ada perintah atasannya. Dan, KPK telah memeriksa beberapa saksi berkaitan dengan keterlibatan gubernur Jambi.
Dan dari keterangan saksi atau tersangka Sekda Jambi bahwa ia melakukan itu atas perintah seseorang, bukan atas kehendak ia seorang diri.
Zumi Zola sebagai atasan Sekda dan sebagai gubernur sudah diperiksa beberapa kali di KPK dan selalu membantah bahwa yang bersangkutan tidak terlibat dan tidak memerintahkan Sekda untuk menyuap anggota DPRD.
Kita ketahui sepak terjang gubernur Zumi Zola dalam sidak di rumah sakit daerah Jambi. Tengah malam Gubernur Zumi Zola sempat marah-marah kepada perawat dan dokter rumah sakit. Lagi pula wajar seorang perawat tengah malam tidur bergantian dengan rekan kerjanya. Sidak tengah malam justru mengganggu ketenangan istirahat sang pasien. Bahkan tong sampah yang tidak tau salah apa-apa,juga ikut ditendang dalam sidak itu.
Dan dari berita online yang layak dipercaya, status gubernur Jambi yaitu Zumi Zola sudah menjadi tersangka dan KPK akan segera mengumumkan status dalam waktu dekat ini.
Jadi secara de facto sudah menjadi tersangka, tinggal menunggu pernyataan resmi KPK.
[irp posts="5171" name="Zumi Zola Harus Pertahankan Kegantengannya Saat Hadapi Musibah"]
Akhirnya politik dinasti membawa korban sang anak yang relatif masih muda belia dan dianugerahi wajah yang rupawan.
Rompi kebesaran KPK dengan warna oranye akan segera dipakai, tembok atau dinding tahanan KPK yang begitu kaku dan tidak ada seninya akan sering menjadi teman.
Terkadang ketika belum menjadi pejabat kita bisa dengan garangnya berantas korupsi karena korupsi musuh negara. Tetapi ketika menjadi pejabat, manusia sering berubah pikiran karena lingkungan sangat mempengaruhinya.
Nah, Zumi Zola juga manusia, bukan?
Waspadalaaah.....
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews