Tidak ada yang tahu, babi Napoleon berniat jahat. Dia memisahkan sembilan anak ekor anjing pemburu di tempat rahasia. Dia didik menjadi anjing pembunuh berdarah dingin dan tentu saja setia padanya
Beberapa kali dalam pertemuan mingguan terjadi perbedaan pendapat antara Snowball dengan Napoleon. Perbedaan itu menyebabkan para binatang mengerucut menjadi dua kubu. Pro Snowball dan pro Napoleon.
Puncaknya saat rencana pembangunan kincir. Napoleon menentang pembangunan kincir yang digagas oleh Snowball yang yakin kincir itu akan meningkatkan produksi.
Pada puncak pertentangan itu, sembilan anjing pemburu yang sudah tumbuh besar didikan Naopleon secara tiba-tiba menyerang Snowball. Snowball lari sebisanya, secepatnya menyelamatkan diri, tak kembali lagi.
Napoleon mengangkat dirinya sendiri menjadi pemimpin tanpa protes satu binatang pun yang shock melihat keganasan sembilan anjing pemburu.
Kincir yang mangkrak dilanjutkan oleh Napoleon. Dia mengaku dulu menentang pembuatan kuncir karena Snowball mencuri idenya. Ide pembuat kincir dan rancangannya adalah ide murni darinya. Tentu saja Napoleon sedang membual
Napoleon yang dibantu oleh kuda Boxer dan Clover memimpin dengan cara otoriter. Walaupun dia ikut menyusun “ Tujuh Pedoman Utama” tapi dia juga yang melanggarnya. Pertama, dia tidur di tempat tidur yang berarti melanggar pedoman ke empat, “ Semua binatang tak boleh tidur di tempat tidur. “
Melalui juru komunikasi babi kader Squealer yang selalu dikawal oleh tiga anjing pemburu binaan Napoleon yang siap memblokir suara sumbang atau kalau perlu memblokir nyawa bagi yang menentang Napoleon, jurkom squealer mengatakan, Napoleon tidak melanggar pedoman keempat, yang dilarang oleh pedoman keempat adalah tidur di tempat tidur dengan seprei.
Ini penjelasan Squealer “ Tempat tidur itu, tak lebih dari sekedar tempat untuk tidur. Sebenarnya, tumpukan jerami itu pun tempat tidur juga namanya. Yang dilarang adalah pakai seprei! Bukannya tidur di tempat tidur! “
Para binatang memeras otak mulai mengingat-ingat, sejak kapan ada tambahan kata, “dengan seprei“. Tapi mereka tidak bertanya lebih lanjut setelah melihat taring tiga anjing pemburu yang siap menerkam.
Tapi ada saja binatang yang berani kasak-kusuk soal perilaku Napoleon yang dianggap menyalahi pedoman keempat. Hukumannya tidak tanggung-tanggung. Tukang kasak-kusuk itu dibantai anjing pemburu di hadapan para binatang di satu upacara.
Pembantaian yang menimbulkan trauma itu jelas melanggar pedoman keenam, “Binatang tidak boleh membunuh sesama binatang". Tapi, lagi-lagi jurkom babi Squealer yang dikawal oleh tiga anjing pemburu meyakinkan para binatang bahwa Napoleon tidak melanggar pedoman keenam yang berbunyi, “Binatang tidak boleh membunuh sesama binatang tanpa sebab".
Kuda penarik Clover minta agar keledai Benjamin membacakan untuknya Pasal 6 itu. Dan ketika Benyamin, sebagaimana biasanya, berkata bahwa ia tidak mau mencampuri urusan itu, Clover mendekati kambing Muriel. Barulah Muriel membacakan pedoman itu. Menurut Muriel, bunyi pasal 6 itu sebagai berikut : “ Binatang tidak boleh membunuh sesame binatang TANPA SEBAB. “
Para binatang agak heran, sejak kapan ada tambahan "tanpa sebab". Tapi mereka menghibur diri, barangkali saja memang ada, tapi mereka luput mengingatnya.
Setelah kincir selesai, angka produksi tidak juga meningkat seperti yang digembar gemborkan. Jurkom babi Squealer berkata sebaliknya. Dia mengatakan, produksi meroket di masing-masing produk. Mulai dari 200 persen sampai 500 persen. Tentu saja para binatang tidak percaya. Jatah dan menu makanan mereka tidak ada peningkatan. Tapi tetap saja tidak ada yang berani protes.
Pelanggaran demi pelanggaran “ Tujuh pedoman utama” dari idiologi binatangisme dilakukan oleh Napoleon secara terang-terangan. Mulai dari berhubungan dengan manusia, menggunakan uang, minum alkohol, merokok. Tapi Napoleon punya cara ngeles yang jitu. Dia tetap punya alasan bahwa sampai sekarang dia masih setia pada idiologi binatangisme.
Prinsip “ Empat Kaki Bagus, Dua Kaki Buruk “ yang menjadi inti dari Tujuh Pedoman Utama telah diubah menjadi, "Empat Kaki Bagus, Dua Kaki Lebih Bagus Lagi!"
Terakhir pelanggaran memakai busana seperti tertulis di pedoman ke tiga, diketahui oleh para binatang yang mengintip pertemuan tertutup antara babi Napoleon yang menganakan jas leler tutup, pakai mantel, pakai rompi dari kulit , dengan manusia para pemilik peternakan.
Cerita ditutup oleh Orwell dengan satu pertanyaan mengambang;
"Para binatang yang berada di luar dan mengintai dari jendela tercenung. Mereka meneliti seksama wajah-wajah yang berada di dalam gedung. Dari wajah manusia, kemudian ke wajah babi, kemudian ke wajah manusia lagi, lalu beralih lagi ke babi. Kini rasanya sudah mustahil membedakan mana yang manusia dan mana yang babi! Babi dan manusia sama saja".
26012017
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews