Pasukan Amerika akan Bertahan di Irak dan Suriah

Rabu, 17 Januari 2018 | 21:54 WIB
0
412
Pasukan Amerika akan Bertahan di Irak dan Suriah

Pentagon telah menyatakan tidak ingin mengulang kesalahan di Irak. Untuk itu, pasukan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya tetap berada di Irak dan Suriah.

Demikian pernyataan Menteri Pertahanan AS Jim Mattis belum lama ini. Menurutnya setelah gerilyawan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) secara resmi dinyatakan berakhir, tindak selanjutnya bagaimana menjaga stabilitas negara itu dan memastikan ISIS tidak bangkit lagi.

ISIS muncul di Irak pertama kali seusai terjadi invasi AS di Irak pada tahun 2003. Pada waktu itu ada tiga tujuan AS yaitu ingin menghancurkan senjata pemusnah massal, menyingkirkan ancaman teroris internasional dan membebaskan rakyat Irak dari penindasan rezim Saddam Hussein dengan cara memulihkan demokrasi di Irak.

Setelah Presiden Irak Saddam Hussein jatuh, seluruh Irak diduduki oleh AS. Bermula dari semangat mengusir AS, Al-Qaeda dari Afghanistan dipimpin oleh Abu Mush'ab al-Zarqawi masuk ke Irak dan membentuk jamaah At-Tauhid wal-Jihad.

Selanjutnya mereka akan bergabung dengan Dewan Syuro Mujahidin Irak yang terdiri dari delapan kelompok milisi bersenjata di Irak.

Tahun 2006, Abu Mush'ab  Al-Zarqawi tewas dan digantikan oleh Abu Umar Al-Baghdadi, selanjutnya Abu Umar mendirikan  Negara Islam Irak yang berpusat di Baquba, Provinsi Diyala.

Jadi cikal bakal ISIS itu telah tumbuh dan berkembang di provinsi-provinsi Barat Irak. Tahun 2006 itu, tepatnya pada 15 Oktober 2006, resmi dideklarasikan Negara Islam di Irak yang kemudian menjadi payung organisasi bagi gerilyawan yang ada di Irak.

Lama-kelamaan Negara Islam di Irak ini berkembang ke Suriah. Pada saat terjadi pergolakan di Suriah, Al-Qaeda telah mendukug oposisi dengan membentuk Front Al-Nusra untuk melawan pemerintahan Suriah. Banyak para mujahid dari negara-negara Islam yang bergabung dengan kelompok ini, termasuk ada juga dari Indonesia.

Tanggal 9 April 2013, Abu Bakar Al-Baghdadi mendeklarasikan berdirinya Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), gabungan Negara Islam Irak dengan Front Al-Nusra yang berada di Suriah.

Tanggal 29 Juni 2014, ISIS mendeklarasikan berdirinya Khikafah Islam dengan membaiat Abu Bakar Al-Baghdadi sebagai Khalifah.

Itulah sejarah berdirinya ISIS. Ketika kita menyaksikan kampanye untuk pemilihan Presiden AS beberapa tahun yang lalu, ia pernah menuduh Barack Obama, presiden sebelumnya yang membentuk ISIS. Benarkah demikian?

Yang jelas gempuran AS ke Irak dan berhasil menggantung Presiden Irak Saddam Hussein, apa yang dicari AS dan sekutunya tentang senjata pemusnah massal Irak, hingga hari ini tidak pernah ditemukan.

***