Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti disoal lagi soal penenggelaman kapal pencuri ikan, secara akumulasi sudah lebih 350 kapal yang dijadikan terumbu karang oleh Bu Susi.
Fakta lain adalah bahwa ada kenaikan signifikan populasi ikan untuk bisa ditangkap nelayan dan ini adalah kerja yang terukur sejak 72 tahun RI merdeka, sekian lama pula para pencuri ikan dari luar yang bekerja sama dengan pencuri lokal sekaligus pencuri solar subsidi yang merampok uang negara dengan jumlah triliunan rupiah.
Kerja Bu Susi adalah pekerjaan nyata yang blm ada sebelumnya, beliau juga tidak asal kerja dibelakangnya ada presiden yang mendukungnya serta amanat undang-undang yang menjadi landasannya.
Dua hari ini, dua pemegang amanah rakyat menyampaikan maklumat kepada Bu Susi agar tidak lagi menenggelamkan kapal tangkapan. Pak JK menyampaikan karena ada negara yang protes, Pak Luhut mengatakan sebaiknya kapal tangkapan dibagikan kepada nelayan saja.
Menjadi menarik dua statement di atas, menyimak apa kata Pak JK, seolah penangkapanpun tidak perlu dilakukan karena penenggelaman adalah buah dari penangkapan, sementara ide Pak Luhut masih masul diakal, karena hasil sitaan kapal sebaiknya dibagikan saja kepada nelayan.
Pertanyaannya kenapa waktu bersamaan kedua pemegang amanah rakyat itu membuat statement kepada publik, kenapa tidak dibicarakan di internal kabinet, saat rapat kabinet dan atau dibicarakan dulu kepada presiden sebagai atasan Bu Susi, yang mendukung kinerja menterinya.
[irp posts="7920" name="Apa Yang Dipertengkarkan Menteri Susi dengan Menteri Luhut?"]
Sulit memahaminya, tapi memasuki tahun politik 2018 apa saja bisa terjadi.
Manuver-manuver yang di luar nalar kadang bisa keluar dengan liar. Kita harus sabar sembari berdebar-debar apakah mereka bisa bersabar kalau tidak lagi mau bersama Jokowi, tunggulah sampai tugas usai digelar sehingga rakyat bisa menilai bahwa amanah yang diemban diselesaikan dengan baik, tidak menjadi perbincangan panjang bahwa pernah ada orang yang tak setia karena besar nafsu berkuasanya.
Indonesia dalam suasana perpolitikan yang menggeletik.
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews