Rekomendasi bakal calon Cagub dan Cawagub di Pilkada Jawa Timur yang diusung PAN, PKS dan Gerindra, kini diambang krisis, terancam bubar di tengah jalan.
Beredar kabar, Ketum PAN Zulkifli Hasan terjebak ditawarin Jokowi jadi Cawapres dan berada dalam bidikan KPK terkait dugaan kasus korupsi. Ihwal itu membuat PAN blunder dan dilematis.
Padahal, sejumlah tokoh oposisi seperti Amien Rais, Rachmawati Soekarnoputri dan para Jenderal (purn) serta kelompok solidaritas bela Islam telah memberi dukungan agar PAN, PKS dan Gerindra berkoalisi.
Mereka menyodorkan figur La Nyalla Mattalitti sebagai Cagub dari PKS dan Gerindra. Serta memberi kesempatan buat PAN untuk memutuskan dua nama calon Cawagub, yakni Anang Hermansyah atau Suyoto alias Kang Nyoto.
Merujuk pada pemberitaan media massa, Zulkifli Hasan pun telah setuju dengan keputusan tersebut. Namun, hingga kini PAN terkesan berubah sikap. Hal itu membuat Amien Rais dan gerbongnya gusar dan mulai menggalang mosi tidak percaya kepada Zulkifli Hasan.
[irp posts="914" name="Benang Merah Yang Membentang antara Megawati dan Amien Rais"]
Sementara jaringan solidaritas bela Islam yang merupakan kekuatan pendukung koalisi PAN, PKS dan Gerindra pun akan mengeluarkan petisi. Isinya bila koalisi ketiga partai gagal dilakukan, maka umat Islam akan menarik dukungan di sejumlah Pilkada.
Tidak hanya itu, Amien Rais dan gerbongnya kini telah menggalang kekuatan untuk menyelamatkan kepemimpinan PAN. Sementara sejumlah jenderal (purn) dan politisi senior telah mengancam akan hengkang dari Gerindra.
Pasalnya, PAN dan Gerindra dinilai telah berkhianat kepada aspirasi umat Islam di Pilkada Jatim. Reaksi kemarahan tersebut sudah pasti dapat menyebabkan pelemahan konsolidasi di sejumlah daerah Pilkada.
Perseteruan sengit di lingkaran eliet PAN, PKS dan Gerindra di Pilkada Jatim tampaknya akan berujung petaka politik yang serius bagi kekuatan oposisi.
Kenyataan tersebut menyiram kecemasan kepada berbagai pihak lantaran ulah sikap keakuan dan ambisi yang dipamerkan elite PAN dan Gerindra. Sehingga aspirasi umat diabaikan bahkan dilecehkan.
Para tokoh ulama dan Habib Rizieq dari kota suci Mekkah, menyerukan agar elite PAN, PKS dan Gerindra harus legowo, solid dan istiqomah. Sehingga tidak menimbulkan kemarahan besar bagi para tokoh politik, Jenderal (purn) dan barisan solidaritas Islam yang selama ini gigih mendukung koalisi.
[irp posts="5215" name="Jokowi Keder, Prabowo Jadi King Maker" Siapkan Duet Gatot dan Anies"]
PKS, PAN dan Gerindra dihimbau menghimpun kekuatan politik untuk mengusung Cagub dan Cawagub di Pilkada Jatim. Bila hal itu diabakan, jelas bakal berimplikasi serius dan melemahkan aspirasi umat Islam.
Akibatnya, seluruh elemen yang tergabung dalam solidaritas bela Islam yang merasa dikhianati, bakal menarik dukungan.
Hasilnya berpotensi merusak soliditas dan dukungan umat di Pilkada Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan daerah lainnya di Tanah Air.
***
Faizal Assegaf, Ketua Progres 98
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews