Nama Bupati Abdullah Azwar Anas, biasanya dilekatkan pada prestasi dan hal-hal baik tentang prestasi Kabupaten Banyuwangi. Kali ini namanya bergema dan foto yang diduga kuat mirip dengannya beredar ke publik. Foto apa yang membuat Anas tiba-tiba jadi selebritas dunia maya?
Ternyata dalam foto tersebut, pria yang diduga bupati Banyuwangi itu tengah ditemani seorang perempuan dengan sebotol anggur di dalam sebuah mobil. Mantan anggota MPR termuda periode 1997-1999 itu diketahui saat ini tengah ingin maju sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub).
Sontak beredarnya foto tersebut menyulut spekulasi kalau itu foto rekayasa yang menyudutkan dirinya di saat akan maju sebagai bakal calon wakil gubernur Jawa Timur. Itu sebabnya kemarin beredar isu bahwa PDI Perjuangan mencabut dukungan terhadap Anas dan menggantikannya dengan Tri Rismaharini.
Dikutip dari JawaPos.com, foto tersebut awalnya beredar di kalangan awak media. Foto yang dikirim melalui pesan berantai WhatsApp tersebut memperlihatkan pria tanpa celana. Saat itu, ada power bank di tangan kirinya dengan latar belakang pria itu berada di sebuah kamar.
Selain itu, tampak pula foto lainnya yang mirip dengan Anas sedang berada di dalam sebuah mobil bersama seorang wanita yang menjulurkan kaki putih dan mulusnya ke perut pria yang memakai baju warna biru tua. Di depan mereka, ada pula sebuah botol anggur.
Pun demikian, dalam sejumlah media diberitakan bahwa, setelah dikonfirmasi, Bupati Banyuwangi itu mengatakan ada pihak-pihak yang ingin melakukan pembunuhan karekter terhadap dirinya terkait keinginannya untuk maju sebagai salah satu Cawagub di Jawa Timur.
"Jadi terkait apa yang jadi desus-desus itu, saya sudah biasa. Perlakuan yang sama persis seperti ini sudah saya terima sejak tahun kedua menjabat, ketika saya menerapkan sejumlah kebijakan, seperti pelarangan pasar modern, memperjuangkan saham bagi rakyat di sektor pertambangan, dan sebagainya. Bahkan, saya dilaporkan melakukan kriminalisasi kebijakan karena kebijakan-kebijakan tersebut," jelas Anas.
”Bahkan saya juga dikirimi macam-macam gambar di masa lalu untuk mencegah saya mengambil kebijakan-kebijakan tertentu. Tapi kan saya tetap lanjutkan apa yang baik bagi orang banyak,” tambah dia.
Anas menjelaskan, ada banyak tantangan bagi dirinya dalam membangun daerah. Hal tersebut, kata dia, tidaklah muda. Sebab, tetap saja ada pihak yang menginginkan citra dirinya menjadi buruk. H
al tersebut terbukti dengan banyaknya terror yang dihadapi Anas. "Ada teror kepada saya dan keluarga saya serta ada upaya pembunuhan karakter kepada saya sebagai calon wakil gubernur Jatim," kata dia seperti dikutip Kompas.com, Jumat 5 Januari 2018.
Tak sampai di situ, kata Anas, bahkan dirinya pernah mendapatkan kiriman gambar yang bermacam-macam terkait masa lalu dirinya. "Bahkan, saya juga dikirimi macam-macam gambar di masa lalu untuk mencegah saya mengambil kebijakan-kebijakan tertentu. Tetapi, kan, saya tetap lanjutkan apa yang baik bagi orang banyak,” ujar Anas.
Anas pun membocorkan, kejadian tersebut bahkan sudah diterimanya sejak tahun kedua dirinya menjabat sebagai Bupati Banyuwangi. Saat itu, kata Anas, dirinya diterror ketika menerapkan sejumlah kebijakan, seperti pelarangan pasar modern, dan juga perjuangannya agar masyarakat mendapatkan saham di sektor pertambangan.
[caption id="attachment_4813" align="alignright" width="478"]
Hasto Kristiyanto (Foto: Sinar Harapan)[/caption]Sementara, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) telah memutuskan tetap akan mengusung Azwar Anas sebagai bakal Cawagub Jawa Timur. Keputusan tersebut diambil setelah diadakan rapat pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P di kediaman Megawati Soekarno Putri, Jalan Teuku Umar, Jakarta, pada hari yang sama.
Sekertaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya tetap tidak akan mengubah calon yang sudah ditetapkan. Keputusan untuk tetap mengusung dua nama Azwar Anas bersama Syaifullah Yusuf telah dilalui berbagai pertimbangan. Olehnya, kata Hasto, PDI-P tidak akan goyah dengan tersebarnya foto mirip Anas tersebut.
"Partai ini ketika mengambil keputusan memperhatikan rekam jejak, memperhatikan berbagai aspek bagaimana secara kultural kami bekerja sama dengan keluarga besar Nahdliyyin," kata Hasto.
Dia menduga, ada rakayasa yang dilakukan pihak yang tak senang dengan PDI-P. Hasto juga mempertanyakan, mengapa foto tersebut muncul menjelang pendaftaran Pilgub Jatim pada 8 Januari 2018 mendatang.
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews