Lha, sudah ngganteng begitu kok masih harus dipoles, mana pacarnya seabrek pula. Bukan soal moles wajah Tommy yang tetap berkilau di mata sejumlah perempuan, tetapi memoles ketersangkutannya dengan masa lalu, yaitu terkait sepak terjang ayahnya di masa lalu, Presiden Soeharto, yang harus menghadapi penentangan para aktivis HAM.
Partai Beringin Karya besutan Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto mendapatkan kabar gembira. Verifikasi partai politik calon peserta pemilu 2019 bisa dilalui. DPP Partai Berkarya mampu mengevaluasi kerja dan menjanjikan kesempatan turut berpesta dalam pemilu.
Sebelumnya, Partai Berkarya hampir saja tidak lolos akibat tahapan penelitian administrasi. Namun, Partai Berkarya berhasil mengembalikkan keadaan. Saat ini, DPP Partai Berkarya memastikan lolos verifikasi faktual.
Akan tetapi, apakah pengurus wilayah dan kabupaten/kota mampu meloloskan diri? KPU tentu menunggu KPU Daerah untuk memverifikasi Partai Berkarya secara menyeluruh.
[irp posts="6161" name="Kegagalan Titiek dan Tommy Soeharto di Pentas Politik Nasional"]
Bila Partai Berkarya mendapatkan hak menjadi peserta pemilu, maka peluang menokohkan Tommy Soeharto terbuka lebar. Tentu saja, Partai Berkarya membutuhkan cara memenangkan pemilu sembari menokohkan Tommy Soeharto.
Dengan munculnya Partai Berkarya sebagai partai peserta pemilu, terbukalah pemutus karma politik. Karena belum ada anak Soeharto yang mampu memimpin partai. Karena, Titik Soeharto pun gagal merebut dan mengendalikan Golkar.
Tugas Partai Berkarya yang paling utama adalah menyiapkan kadernya di DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Tidak perlu banyak, tapi setiap jenjang mampu menyiapkan satu kursi. Sehingga, Partai Berkarya diperhitungkan dalam bangunan koalisi nasional dan lokal.
Langkah selanjutnya adalah memoles Tommy Soeharto. Polesannya wajib halus dan mengkilau. Kenapa? Karena sang punggawa partai lebih dikenal sebagai anak mantan presiden dengan sekelumit masalah. Bukan sebagai salah satu tokoh yang menjadi alternatif pilihan memimpin pemerintah.
Oleh karena itu, Partai Berkarya lebih baik main aman. Menangkan Pemilu 2019 dan membangun partai sebagai ranah advokasi perjuangan hak rakyat. Barulah merencanakan pembuatan panggung politik untuk Tommy Soeharto.
Tapi ingat, para aktivis yang melawan Soeharto dan saat ini masih hidup, adalah hambatan terdepan bagi Tommy Soeharto. Meskipun, pemilih bisa saja melupakan perjuangan mereka.
Maka, siapkanlah ruang permohonan pengampunan sembari membantu rakyat.
Itupun kalau masih mau kembali wara-wiri dan duduk di Istana.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews